MATARAM, ntbnews.com – Setiap tanggal 14 Agustus, Indonesia memperingati Hari Pramuka sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) dalam perjalanan sejarah bangsa.
Pramuka telah menjadi bagian penting dari sejarah nasional, yang turut membangun semangat kebangsaan di kalangan generasi muda. Namun, apa yang membuat tanggal 14 Agustus dipilih sebagai Hari Pramuka Indonesia?
Sejarah Singkat Pramuka di Indonesia
Gerakan Pramuka Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan gerakan kepanduan di dunia, yang dimulai di Inggris oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Powell, yang memiliki pengalaman luas dalam berbagai kegiatan seperti berkemah, berlayar, dan keterampilan lainnya, menulis buku berjudul Aids to Scouting yang menjadi panduan bagi tentara muda Inggris.
Kemudian, pada tahun 1908, Powell menerbitkan buku Scouting for Boys, yang menjadi dasar dari gerakan kepanduan modern dan dengan cepat menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Awal Mula Gerakan Kepanduan di Indonesia
Di Indonesia, gerakan kepanduan dimulai dengan berdirinya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berubah menjadi Nederlands Indische Padvinders.
Namun, pada tahun 1916, S.P. Mangkunegara VII mendirikan Javaansche Padvinders Organisatie (JPO), organisasi kepanduan pertama yang berdiri tanpa campur tangan Belanda.
Kehadiran JPO memicu berdirinya organisasi kepanduan lainnya di tanah air, yang semakin memperkuat gerakan nasional.
Masa Penjajahan Jepang dan Kelahiran Pandu Rakyat Indonesia
Pada masa penjajahan Jepang, semua organisasi kepanduan dilarang beraktivitas.
Namun, setelah kemerdekaan, pada bulan September 1945, para tokoh gerakan kepanduan Indonesia berkumpul di Yogyakarta.
Dari kongres yang berlangsung pada 27-29 September 1945, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia yang menjadi wadah baru bagi gerakan kepanduan di era kemerdekaan.
Penetapan 14 Agustus sebagai Hari Pramuka
Gerakan Pramuka mendapatkan tempat istimewa dalam pembangunan bangsa Indonesia. Berdasarkan Ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960, Presiden Sukarno menyampaikan amanat kepada para pimpinan pandu pada 9 Maret 1961 di Istana Merdeka.
Amanat tersebut menekankan pentingnya mengintegrasikan kepanduan sebagai salah satu komponen utama dalam pembangunan bangsa.
Sebagai simbol resmi, lambang Tunas Kelapa disahkan melalui Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961. Kemudian, pada tanggal 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia.
Pada hari itu, Presiden Sukarno menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Nomor 448 Tahun 1961.
Sejak saat itulah, tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka Indonesia, yang hingga kini terus diperingati setiap tahunnya.
Hari Pramuka bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebuah refleksi terhadap sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia.
Gerakan Pramuka memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan semangat kebangsaan di kalangan generasi muda.
Dengan memperingati Hari Pramuka setiap 14 Agustus, kita diingatkan kembali akan pentingnya nilai-nilai kepramukaan dalam membangun bangsa yang lebih baik.(*)