MATARAM, ntbnews.com – Pulau Lombok, dikenal dengan julukan Pulau Seribu Masjid, tak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau tetapi juga wisata religi yang kaya akan sejarah. Salah satu situs bersejarah yang patut untuk dikunjungi adalah Masjid Kuno Bayan Beleq.
Terletak di Desa Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Masjid Kuno Bayan Beleq ini menjadi saksi bisu penyebaran Islam di Lombok sejak ratusan tahun lalu.
Sejarah Masjid Kuno Bayan Beleq
Masjid Bayan Beleq dipercaya dibangun oleh seorang mubaligh pada awal abad ke-16, saat Islam mulai masuk ke Lombok. Meski belum ditemukan sumber tertulis yang menyebutkan secara pasti siapa pendirinya, masjid ini tetap berdiri kokoh di atas bukit dan dikelilingi oleh makam-makam para penyebar agama Islam.
Masjid Kuno Bayan Beleq ini menggambarkan peradaban masyarakat Lombok Utara yang dibangun berdasarkan kesadaran kosmos, sejarah, adat, dan spiritual.
Arsitektur Unik Masjid Kuno Bayan Beleq
Bangunan masjid berukuran 9×9 meter ini memiliki arsitektur yang unik. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu, dan atapnya berbentuk tumpang yang tersusun dari bilah bambu, dikenal dengan istilah “atap santek.”
Tidak seperti masjid pada umumnya yang memiliki kubah, Masjid Kuno Bayan Beleq justru menonjolkan bentuk tradisional yang penuh filosofi. Struktur masjid terbagi menjadi tiga bagian: kepala, badan, dan kaki, yang masing-masing mewakili dunia atas, tengah, dan bawah.
Filosofi Tiang Masjid dan Pakaian Tradisional
Setiap tiang masjid memiliki fungsi dan filosofi tersendiri. Tiang tenggara digunakan untuk khatib, timur laut untuk Lebai, barat laut untuk Mangku Bayan Timur, dan barat daya untuk Penghulu.
Meski sudah berusia ratusan tahun dan sempat diguncang gempa bumi dahsyat pada 2018, Masjid Kuno Bayan Beleq ini tetap berdiri tegak tanpa mengalami kerusakan berarti.
Pakaian yang dikenakan di masjid ini juga memiliki nilai simbolis. Para kiai memakai pakaian putih sebagai lambang kesucian, sedangkan warna merah pada kain panjang atau dodot melambangkan kepemimpinan.
Ikat kepala bernama sapuq atau bongot melengkapi busana mereka. Aturan berpakaian bagi perempuan yang masuk masjid pun berbeda; mereka cukup memakai kemben atau kain yang hanya sebatas dada untuk menjaga kebersihan.
Makam Para Penyebar Islam di Sekitar Masjid
Di sekitar Masjid Kuno Bayan Beleq terdapat beberapa makam para penyebar Islam di Lombok. Beberapa di antaranya adalah makam Pawelangan, Anyar, Titi Mas Puluh, Sesait, dan Karem Saleh, yang berbentuk seperti rumah dengan dinding anyaman bambu.
Salah satu makam yang menonjol adalah milik Syekh Abdul Razak, seorang ulama besar yang turut menyebarkan Islam hingga ke belahan negara lain pada abad ke-16 dan 17.
Masjid Kuno Bayan Beleq adalah bukti nyata kekayaan sejarah dan budaya Lombok yang tak ternilai. Sebagai salah satu masjid tertua di Lombok, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga destinasi wisata religi yang sarat akan nilai historis dan spiritual.
Dengan arsitektur unik dan cerita masa lalu yang menarik, Masjid Kuno Bayan Beleq ini layak menjadi salah satu tujuan utama saat berkunjung ke Pulau Lombok.(*)