LOMBOK BARAT, ntbnews.com — Duka mendalam menyelimuti keluarga Sahri Ramdan (28), warga Dusun Batu Asak, Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Pria muda yang akrab disapa Don itu dikabarkan tewas dengan luka tusuk di sebuah perkebunan kelapa sawit di Desa Paloh, Distrik Kluang, Johor, Malaysia, pada Sabtu dini hari (07/06/2025) sekitar pukul 03.54 waktu setempat.
Jenazah korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dan sudah tidak bernyawa oleh rekan-rekannya. Informasi awal yang simpang siur sempat menyebutkan bahwa korban meninggal akibat diseruduk kerbau.
Namun, fakta berbicara lain setelah keluarga menerima foto kondisi korban di rumah sakit yang menunjukkan adanya luka tusuk di bagian dada dan paha.
“Ada yang mengirimkan fotonya. Ada luka tusuk di bagian dada kanan dan sekitar paha,” ujar Jumanti, ayah korban, saat ditemui di rumah duka, Selasa (10/06/2025).
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan keluarga, pada malam kejadian, Sahri bersama lima temannya pergi mencari ayam hutan di area perkebunan.
Setelah sempat kembali ke basecamp, Sahri disebut pergi lagi sendirian. Namun, sejak saat itu ia tidak pernah kembali hingga akhirnya ditemukan tewas.
“Dia keluar berenam, tapi sendiri dia gak balik,” lanjut Jumanti menjelaskan.
Kelima rekan Sahri yang juga berasal dari Lombok, tiga di antaranya bahkan satu desa, kini telah ditahan oleh pihak kepolisian Malaysia untuk menjalani proses penyelidikan.
Keluarga korban menyebut bahwa Sahri sempat bercerita memiliki masalah dengan salah satu rekannya yang kini juga sudah diamankan.
“Informasinya sih sudah ketangkap semua (terduga pelaku) yang lima orang temannya pergi malam itu,” imbuh Jumanti.
Diduga Korban Pembunuhan
Menguatnya dugaan pembunuhan didasarkan pada kondisi jasad Sahri dan cerita dari rekan-rekannya. Kepolisian Malaysia pun telah menahan kelima teman korban sejak Minggu (08/06/2025) untuk proses penyelidikan lanjutan.
Dikutip dari BBC.com, kelima orang tersebut disangkakan dengan Pasal 302 KUHP Malaysia, yakni pembunuhan, yang ancaman hukumannya adalah hukuman mati.
Keluarga berharap keadilan bisa ditegakkan. Apalagi selama ini, Sahri dikenal sebagai sosok yang baik dan tidak suka mencari masalah.
“Saya paham betul sama anak saya ini, kalau ada temannya kelahi saja dia menghindar. Dia gak suka cari masalah,” tegas Jumanti.
Sosok Pekerja Teladan
Sahri Ramdan diketahui telah dua kali merantau ke Malaysia dan bekerja di tempat yang sama sebagai pemetik kelapa sawit. Ia dikenal sebagai pekerja yang rajin dan disukai oleh atasannya.
“Dia disenangi sama bosnya karena suka dengan cara kerjanya,” lanjut ayah korban.
Jenazah Segera Dipulangkan
Jenazah korban dijadwalkan akan dipulangkan ke tanah air pada Selasa sore (10/06/2025). Pihak keluarga berharap proses pemulangan dan pemakaman bisa segera dilakukan dengan layak.
“Harapan kita ya ini harus diusut sampai tuntas,” tutup Jumanti. (*)