Mataram, NTBNews.com– Dr. H. Mohan Roliskana, S.Sos., M.H merupakan tokoh politik di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pria yang lahir 16 November 1972 tersebut, saat ini menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat I Partai Golkar Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk periode 2021-2025.
Mohan juga saat ini menjabat Wali Kota Mataram periode 2021-2024. Sebelumnya, Mohan menjabat Wakil Walikota Mataram dua periode, yakni periode 2010-2015 dan periode 2016-2020.
Pada Pilkada Kota Mataram 2024, Mohan Roliskana akan maju sebagai calon walikota untuk periode kedua. Dia akan berpasangan dengan TGH Mujiburrahman. Saat ini keduanya sudah mengantongi dukungan dari Golkar, PDIP, Nasdem, dan partailainnya.
Latar belakang
Mohan sendiri merupakan putra dari H. Moh. Ruslan, Wali Kota Mataram dua periode (1999-2004) dan (2005-2010). Ia berpasangan dengan Ahyar Abduh yang saat itu berstatus incumben Wakil Walikota Mataram berhasil memenangkan Pilkada Kota Mataram hingga kemenangan pasangan yang dikenal dengan Ahyar-Mohan (AMAN) ini berlanjut di periode kedua.
Kemudian, Mohan Roliskana resmi menjabat Wali Kota Mataram 2021-2024 dan meneruskan estafet kepemimpinan Ahyar Ahduh yang menjabat wali kota selama dua periode.
Mohan dilantik dan diambil sumpah jabatan oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah di Gedung Graha Bhakti Praja Sekretariat Daerah Provinsi NTB pada 26 Februari 2021.
Pelantikan Mohan itu dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.52-369 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.52-253 Tahun 2021 tentang Pengesahan, Pengangkatan Kepala Daerah, dan Wakil Kepala Daerah Hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020 di Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat.
Dalam Pilkada Mataram 2020 sebelumnya, Mohan yang berpasangan dengan TGH Mujiburrahman memenangi pilkada itu dengan meraih 76.407 suara atau 38,4 persen suara. Pasangan yang didukung partai Golkar, Nasdem, PPP dan PBB itu unggul atas tiga pasangan lainnya, yakni Putu Selly Andayani dan TGH Abdul Manan yang memperoleh suara 29,4 persen suara, Makmur Said -Badruttamam Ahda (22,1 persen), dan Baihaqi – Baiq Diyah Ratu Ganefi (10,1 persen).
Riwayat Pendidikan
Mohan mengenyam pendidikan dasar atau SD hingga SMA di kota Mataram, tempat kelahirannya. Ia menempuh pendidikan di SD Negeri 3 Mataram dan lulus tahun 1985, kemudian ia melanjutkan ke SMP Negeri 2 Mataram dan lulus tahun 1988. Tak berselang kemudian, ia melanjutkan ke SMA Ampenan Mataram dan lulus tahun 1991.
Setelah lulus dari SMA, ia kemudian hijrah ke Yogyakarta untuk menempuh pendidikan tinggi di kota tersebut. Ia mengambil Jurusan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Atmajaya Yogyakarta. Ia lulus dari kampus tersebut pada 1998.
Selanjutnya, Mohan merantau ke Surabaya selama kurang dari setahun dan kembali ke kampung halamannya pada 1999 untuk bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintahan Kota Mataram.
Di sela-sela tugas sebagai abdi negara, ia meneruskan pendidikan pascasarjana di Universitas Mataram (Unram) dengan mengambil jurusan Magister Ilmu Hukum. Ia menyandang gelar master hukum dari kampus tersebut pada 2007.
Selama menjadi PNS di Pemkot Mataram, diapernah menjabat di sejumlah jabatan antara lain, Kepala Seksi Reklame dan Dekorasi Pada Kantor Pertamanan Kota Mataram (2005–2008) dan Kepala Bidang Perijinan Reklame pada Dinas Pertamanan Kota Mataram (2008–2010).
Menjelang sang ayah mengakhiri tugasnya sebagai wali kota, Mohan terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai wakil wali kota mendampingi Ahyar Abduh. Pasangan itu diusung Partai Golkar, PKS, dan PPI dalam Pemilihan Kepala Daerah di Kota Mataram 2010.
Pasangan itu berhasil meraih suara terbanyak dengan 89.281 suara mengalahkan empat pasangan calon lainnya. Pasangan itu kemudian dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram 2010–2015 pada 10 Agustus 2010.
Lima tahun berselang, pasangan petahana Ahyar-Mohan kembali mencalonkan diri dalam Pilkada Kota Mataram 2015. Dalam pilkada yang digelar pada 9 Desember 2015 secara serentak di Indonesia, pasangan itu kembali memenangi pilkada untuk periode keduanya.
Ahyar-Mohan yang didukung PKS, PKB, Partai Hanura, PAN, Partai Kesejahteraan dan Persatuan Indonesia, Partai NasDem meraih suara terbanyak dengan 123.119 Suara atau 77,27 persen. Pasangan itu mengalahkan pasangan Salman – Jana Hamdiana yang diusung Partai Golkar, yang hanya meraih 36.221 suara atau 22,73 persen.[]