Jakarta, Ntbnews.com – Pada 1 Rajab 1432 Hijriah atau 13 Februari 2021, Muhammad Arimin secara resmi mengembalikan formulir pendaftaran Calon Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Periode 2021-2023. Formulir itu diterima oleh Koordinator Steering Committee Kongres XXXI HMI.
Sebelum memutuskan berikhtiar memajukan HMI lewat kepemimpinan di PB HMI, perjalanan panjang karier keorganisasiannya dimulai pada 2008. Arimin masuk di Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong, Kalimantan Timur.
Ia kemudian mengikuti Latihan Kader 1 (Basic Training) yang dilaksanakan oleh HMI Komisariat Fakultas Ekonomi. Setahun berikutnya, karena tergolong aktif selama perkaderan, dalam Rapat Anggota Komisariat (RAK) ke-12, formateur terpilih mengamanahkannya sebagai ketua Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pembinaan Anggota (P3A) Periode 2009-2010.
Setelah satu periode kepengurusan mengawal kebijakan ketua umum di komisariat, pada RAK ke-13, Arimin dipilih menjadi ketua umum HMI Komisariat Fakultas Teknik Periode 2010-2011. Dia melanjutkan tongkat estafet kepengurusan sampai selesai.
Karier organisasinya terus menanjak. Setelah purna dari komisariat, mantan ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) Unikarta ini kembali diamanahkan menjadi pengurus HMI Cabang Tenggarong—sekarang HMI Cabang Kukar.
Ia mengawali karier organisasi di cabang sebagai ketua Bidang Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) Periode 2011-2012. “Pada saat itu yang menjabat sebagai ketua umum HMI Cabang Tenggarong adalah Kanda Ramadhan,” ungkap Arimin.
Dia pun aktif bekerja dan mengawal kepengurusan Ramadhan sebagai ketua umum sampai penyelenggaraan Konferensi Cabang (Konfercab) HMI Cabang Tenggarong.
Lalu, kader HMI yang piawai dalam komunikasi dan manajerial ini diamanahkan sebagai koordinator Steering Committee. Dalam Konfercab itu, terpilihlah Imam Sholikhin, yang sebelumnya menjabat sebagai ketua Bidang Pembinaan Anggota (PA).
Karena melihat rekam jejak perjalanan karier organisasi pria yang sangat aktif selamat berkuliah di Unikarta tersebut, Imam memintanya membantu mengawal kepengurusan HMI Cabang Tenggarong Periode 2012-2013 sebagai sekretaris umum.
Periodesasi kepengurusan pun dilaluinya sampai selesai dan mengantarkannya sampai ke forum Konfercab HMI Cabang Tenggarong.
Di forum Konfercab tersebut, laki-laki yang lulus di SMPN 1 Karossa itu mendapat dukungan mayoritas komisariat untuk menjadi ketua umum. Sampai di pengujung Konfercab pada 7 November 2013 atau bertepatan dengan hari kelahirannya, forum Konfercab memutuskan dan mengamanahkan Arimin menjadi formateur/ketua umum HMI Cabang Tenggarong Periode 2013-2014.
Selama periodesasi kepengurusan di HMI Cabang Tenggarong, pria yang pernah berulang kali menjadi Master Of Training dalam latihan-latihan di HMI ini berhasil mengantarkan kepengurusan sampai selesai. Pada 5 Februari 2015, ia beserta segenap pengurus dinyatakan demisioner.
Dari pengalaman dan sepak terjang di HMI, kader hijau hitam yang kini menempuh pendidikan S2 di Universitas Trisakti ini memberanikan diri berangkat ke Jakarta. Ia kemudian menjadi Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI). Di PB HMI Periode 2016-2018, Arimin mendapatkan apreasiasi dari Ketua Umum PB HMI, almarhum Mulyadi P. Tamsir.
Pada semester satu, ketua Pusat Studi Riset Borneo Periode 2013-2015 ini diamanahkan menjadi Wakil Bendahara Umum Bidang Pengembangan Sumber Daya Alam (PSDA). Semester dua terjadi reshuffle. Kemudian dia dipindahkan ke Wakil Bendahara Umum Bidang PA sampai kepengurusan selesai.
Kongres XXX di Ambon menetapkan Respiratori Saddam Al-Jihad sebagai formateur/ketua umum. Sarjana pertambangan itu kembali diminta menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Internal Bidang Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO).
Satu tahun perjalanan kepengurusan, melalui Rapat Harian dan Sidang Pleno II di Bogor, Arya Kharisma Hardy menjadi Penjabat (Pj) Ketua Umum PB HMI. Ia kembali meminta Arimin menjadi Ketua Bidang PAO.
Dari semua dinamika dan kemajuan internal PB HMI, Arimin mempunyai andil yang cukup besar dalam menegakkan aturan organisasi. Prinsip dia, kader HMI yang diberikan amanah wajib menjalankan aturan main sesuai AD/ART HMI.
Berangkat dari segudang pengalaman dan keteguhan sikap, melalui Kongres XXXI HMI di Surabaya, ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kukar Periode 2015-2018 itu memberanikan diri untuk maju dalam pencalonan ketua umum PB HMI Periode 2021-2023.
“Dengan penuh kerendahan hati, bismillah, saya meminta izin kepada keluarga besar HMI merestui saya maju dalam pencalonan ketua umum PB HMI,” ucapnya.
Lelaki berdarah Bugis Soppeng itu dibesarkan dari keluarga sederhana yang menjunjung tinggi etika. Kesederhanaan, keteguhan sikap dan moralitas telah membentuknya menjadi sosok pekerja keras dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan.
Arimin meyakini, HMI adalah organisasi Islam yang sudah memberikan kontribusi cukup besar dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan bangsa dan negara.
“Sudah 74 tahun HMI hadir untuk merapikan sumber daya manusia di Indonesia. Itu adalah sumbangsih terbesar yang diberikan himpunan untuk bangsa dan negara ini,” tegasnya.
Namun, HMI tidak boleh terlena dengan romantisme sejarah. Banyak hal yang harus dibenahi. Baik di internal maupun eksternal organisasi.
Walau demikian, sudah 74 tahun HMI berdiri dan berdampingan dengan organisasi-organisasi yang lebih mumpuni dari segi sumber daya, HMI masih membuktikan eksistensinya sebagai kader umat dan kader bangsa.
“Tantangan zaman lewat globalisasi dan arus teknologi yang begitu cepat memaksa kita untuk bisa berkompetisi secara baik. Orang-orang yang bisa bertahan ke depan adalah mereka yang memiliki kualitas dan kapasitas yang lebih baik,” jelas Arimin. (*)