Mataram, ntbnews.com – Nusa Tenggara Barat (NTB), salah satu propinsi berbasis kepulauan di Indonesia, memiliki ambisi besar untuk mengembangkan industri dirgantara. Dalam upayanya, NTB memfokuskan diri pada aspek konektifitas, pelibatan usaha kecil dan menengah (UKM), serta kerjasama antara pelaku bisnis, pemerintah, dan dunia pendidikan.
Pada Sabtu, 23 September 2023, Drs HL Gita Ariadi, MSi, mengungkapkan harapannya dalam pembukaan seminar internasional dan pameran kedirgantaraan yang berlangsung di Hotel Lombok Raya Mataram. Beliau menyatakan,
“Saya berharap ada kesepakatan dan kerjasama yang dilakukan baik antara pelaku bisnis maupun pemerintah dan dunia pendidikan untuk pengembangan kedirgantaraan kita,” kata Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, saat membuka seminar internasional dan pameran kedirgantaraan di Hotel Lombok Raya Mataram, Sabtu (23/9/2023).
Kemudian, Gita Ariadi menekankan bahwa moda transportasi udara di daerah kepulauan NTB memiliki potensi besar sebagai pasar bagi penyedia layanan penerbangan. Hal ini menjadi dorongan untuk menggerakkan sektor dirgantara di wilayah tersebut.
Miq Gite, seorang tokoh dalam industrialisasi NTB, juga berbicara tentang kontribusi yang dapat diberikan oleh NTB dalam penyediaan suku cadang pesawat terbang dalam negeri, yang saat ini dikelola oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
Tidak hanya itu, pengembangan kedirgantaraan NTB juga berfokus pada penyediaan sumber daya manusia yang berkualifikasi di sektor kedirgantaraan. Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB turut andil dalam upaya ini dengan menandatangani MoU dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat bersama PT DI.
Baiq Muliyanah, Rektor UNU NTB, menegaskan bahwa pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting yang sejalan dengan nilai-nilai keagamaan.
Dalam konteks pengembangan pesawat, KH Ahmad Mun’im DZ dari komunitas NU Dipantara Aerospace menjelaskan tentang pesawat N219 buatan PT DI. Pesawat ini dirancang untuk 19 penumpang dan memiliki keunggulan sebagai pesawat ringan yang sangat cocok untuk operasi di daerah perintis. Pesawat ini dilengkapi dengan dua mesin turboprop yang dikembangkan oleh PTDI.
Komunitas Nahdliyin NU yang tergabung dalam Dipantara Aerospace (DAS) dan PT Karya Logistik Indotama telah mengambil langkah awal dengan pembelian 11 unit pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) senilai 80,5 juta dollar AS atau sekitar Rp1,3 triliun pada tahun sebelumnya. Ini merupakan langkah awal penting dalam pengembangan industri dirgantara di NTB, yang mencakup aspek bisnis, pasar penerbangan, pendidikan, dan penelitian dalam teknologi dirgantara.
Kyai Mun’im berharap bahwa kedirgantaraan di NTB, terutama industri dirgantara dan penerbangan, akan semakin maju melalui inovasi yang dilakukan oleh Nahdliyin NU dan produksi pesawat terbang dalam negeri.
Acara ini juga dihadiri oleh Direktur PT DI, Direktur PT KLI, BRIN, pejabat Pemprov Asisten III, para kepala OPD, Brida NTB, serta pengurus NU NTB dari berbagai kabupaten/kota dan diaspora Nahdliyin NU yang bekerja di beberapa perusahaan penerbangan asing melalui daring. Ini menunjukkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak untuk mewujudkan visi pengembangan industri dirgantara di Nusa Tenggara Barat.(*)