Jakarta, Ntbnews.com – Reporter Reuters Stanley Widianto melaporkan, Indonesia telah mendeteksi dua kasus dari varian Covid-19 Inggris yang lebih menular, kata para pejabat, Selasa (2/3).
Hal ini menambah berat langkah Indonesia saat bergulat menghadapi pandemi yang tak kunjung turun kurvanya.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono berujar, penemuan varian yang dikenal sebagai B117 merupakan tantangan baru.
“Kami akan menghadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi,” katanya dalam konferensi pers.
Sementara, Wiku Adisasmito, juru bicara satuan tugas Covid-19 Indonesia, menuturkan, pemantauan di gerbang kedatangan di negara tersebut akan diperketat untuk mencegah penyebaran varian.
Sejak Indonesia mengumumkan kasus pertama Covid-19 setahun yang lalu, Indonesia telah melaporkan lebih dari 1,3 juta infeksi dan 36 ribu kematian, meskipun infeksi harian telah menurun baru-baru ini setelah memuncak pada Januari dan awal Februari.
Varian Covid-19 dari Inggris juga telah ditemukan di negara lain di Asia Tenggara, termasuk Vietnam dan Filipina.
Riza Putranto, seorang peneliti genomik di Jakarta, menyerukan peningkatan pengawasan genom di Indonesia dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan untuk memerangi varian tersebut.
Baca juga: Vaksinasi Belum Manjur Tekan Penyebaran Covid-19
“Perlu kolaborasi yang komprehensif dari banyak pemangku kepentingan untuk meminimalisir dampak varian baru ini di Indonesia,” ujarnya pada Reuters.
Sementara kasus harian telah menurun, tingkat kasus positif atau persentase orang yang dites dan ditemukan mengidap virus dalam seminggu terakhir masih berkisar sekitar 20 persen.
Merujuk pada standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) soal angka positif kurang dari 5 persen, ini berarti epidemi Covid-19 di Indonesia masih belum terkendali sama sekali.
Negara terpadat keempat di dunia ini punya ambisi memvaksinasi lebih dari 181 juta orang dalam upaya mencapai kekebalan kawanan.
Pemerintah meluncurkan program inokulasi massal pada Januari dimulai dengan pekerja medis, pegawai negeri, dan orang tua.
Siti Nadia Tarmizi, pejabat senior kementerian kesehatan, mengatakan vaksin yang saat ini tersedia “masih efektif melawan varian tersebut. Ini menyebar lebih cepat, tetapi tidak memperburuk penyakit.” (mp/ln)