Kukar, ntbnews.com – World Cleanup Day Indonesia (WCDI) Kaltim, WCDI Kukar, dan Pemkab Kukar sukses mengadakan acara puncak pilah sampah dari rumah di Kecamatan Tenggarong, Anggana, dan Sebulu pada Sabtu (18/9/2021).
Karena itu, Pemkab Kukar memberikan dukungan penuh terhadap WCDI Kukar dalam agenda dunia yang memperingati hari gerakan bersih-bersih se-dunia atau WCD yang jatuh pada 21 September.
Kegiatan WCD tahun ini berfokus pada agenda aksi cleanup dan pilah sampah dari rumah, sebagaimana menjadi arahan pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Bupati Kukar Edi Damansyah melalui Asisten II Pemkab Kukar Wiyono mengatakan, pihaknya sangat mendukung upaya tersebut, yang sangat sejalan dengan kebijakan dan strategi Pemkab Kukar dalam upaya pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga sebagaimana diatur dalam Perbup Nomor 27 Tahun 2019.
Kata dia, tahun ini pemerintah daerah turut mengampanyekan keterlibatan aktif seluruh komponen masyarakat Kukar dari unsur pemerintahan di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga kelurahan/desa, instansi vertikal, BUMN/BUMD, instansi-instansi swasta, lembaga-lembaga pendidikan, ormas dan relawan untuk mengajak seluruh komponen masyarakat terlibat dalam aksi pilah-pilah sampah dari rumah, lingkungan kerja, hingga sekolah-sekolah, madrasah dan pesantren.
Melalui tema Bersatu untuk Indonesia Bersih, Pemkab Kukar mendukung dan akan melaporkan capaian keberhasilan kegiatan WCD di daerah ini.
Wiyono menyampaikan, partisipasi masyarakat akan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain, dengan harapan Kukar menjadi yang terdepan dalam aksi pilah sampah. Terlebih, peringatan WCD ini di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Tentunya dengan penuh kesadaran akan pentingnya arti kebersihan lingkungan hidup kita, kebersihan diri pribadi (individual hygiene) dan kebersihan lingkungan (environtmental hygiene) menjadi prioritas utama,” katanya.
Ia melanjutkan, dalam mendukung peringatan WCD tahun ini, Pemkab Kukar menggalang kekuatan bersama masyarakat untuk mendorong dan menggerakkan seluruh komponen masyarakat untuk membangun budaya memilah sampah, baik sampah organik, anorganik, maupun residu atau yang tidak dapat didaur ulang.
Aksi memilah sampah berlangsung dari rumah, kantor, pasar, fasilitas publik, dan sumber-sumber timbunan pembuangan sampah agar memudahkan dilakukan pengelolaan lebih lanjut.
“Melalui kesempatan ini saya mengarahkan kepada OPD-OPD terkait, antara lain Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Dinas Kesehatan, Dinas Kebudayaan dan Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, Satuan Polisi Pamong Praja, serta BPBD Kabupaten Kutai Kartanegara, agar bersinergi dengan OPD dan pihak-pihak lainnya dalam memantau dan mengoordinasikan pencapaian gerakan bersih-bersih sampah dan budaya memilah sampah di lingkungan masyarakat,” imbuhnya.
Ia meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), pemerintah kecamatan, kelurahan dan desa, agar mendorong partisipasi aktif Tim Penggerak PKK, Pengurus Karang Taruna, hingga relawan WCD untuk memaksimalkan gerakan bersih-bersih dan budaya memilah sampah.
Ia juga meminta agar memaksimalkan keberadaan bank-bank sampah yang tersebar di 18 kecamatan se-Kukar dengan menyalurkan sampah layak daur ulang atau bernilai ekonomis melalui sedekah sampah atau melalui TPS3R.
“Berinovasi dengan mendaur ulang sampah organik menjadi kompos atau makanan ternak,” ucapnya.
Selain itu, semua unsur pemerintah diminta membangun dan meningkatkan sistem pengumpulan dan pengangkutan sampah secara terpilah di tengah masyarakat, serta menyediakan infrastruktur pengelolaan sampah melalui alokasi anggaran dana desa untuk pengelolaan sampah.
Kepada pimpinan BUMD, BUMN dan perusahaan swasta, sebagaimana Surat Edaran Nomor B-1777/DLHK/B-11-1/065.11/09/2021 tanggal 6 September 2021, Pemkab Kukar meminta untuk mendukung gerakan tersebut dengan mewujudkan kewajiban dalam pengurangan sampah melalui dana CSR kepada kelompok-kelompok pengelola sampah antara lain bank sampah, KSM sampah, program kampung iklim, pengelola sampah 3R, desa ramah lingkungan dan lain-lain.
“Besar harapan kita semua agar gerakan bersih-bersih sampah dan budaya memilah sampah di lingkungan masyarakat ini akan mewujudkan Kabupaten Kutai Kartanegara yang bersih dan nyaman, serta terhindar dari permasalahan sampah serta turut berdampak kepada kebersihan lingkungan kampung, kebersihan sungai, dan lain-lain,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala DLHK Kukar, Alfian Noor mengaku sangat bangga melihat anak-anak muda yang mau mengikuti aksi pilah sampah di acara WCD.
“Jarang anak milenial ikut aksi seperti ini. Inilah komitmen kita bersama untuk membangun daerah Kutai Kartanegara bersih dari sampah,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Co. Leader WCDI Kaltim, Aspin Anwar mengatakan, bersama Core Tim WCDI Kukar, pihaknya memiliki sejumlah target. Salah satunya, tiga tahun yang akan datang jumlah relawan WCD di Kukar mencapai setengah persen dari penduduk kabupaten tersebut.
“Dari jumlah penduduk Kukar hampir 700 ribu jiwa. Tiga tahun akan datang relawan WCDI Kukar mencapai 350 ribu relawan. Untuk menuju 13 juta relawan,” jelas Aspin.
Selain itu, bersama Core Tim WCD Kukar, pihaknya akan membentuk WCD di 18 kecamatan se-Kukar.
“Nanti kami sama tim akan lakukan koordinasi dengan pihak kecamatan supaya tahun yang akan datang 18 kecamatan yang ada di Kukar aktif lakukan gerakan World Cleanup,” katanya. (ln)