Post ADS 1

Dirketur HAI. Minta Pensiunan TNI-POLRI Dapat Mengambil Bagian Dalam Seleksi Capim dan Dewas KPK

JAKARTA, ntbnews.com – Pendaftaran calon pimpinan (capim) dan calon Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memasuki tahap baru. Panitia Seleksi (Pansel) mengumumkan bahwa sebanyak 468 orang telah melakukan registrasi akun. Dari jumlah tersebut, 42 orang mendaftar sebagai calon pimpinan, sementara 42 lainnya sebagai calon Dewan Pengawas KPK.

Direktur Haidar Alwi Institut (HAI), Sandri Rumanama, menegaskan pentingnya objektivitas dalam proses seleksi capim dan calon Dewas KPK.

“Saya harap timsel harus lebih efektif bekerja dalam melakukan seleksi calon pimpinan KPK, agar KPK kedepannya jauh lebih baik,” ujar Sandri, dalam keterangannya, Rabu (10/7/2024).

Minimnya Minat Pensiunan TNI-Polri

Sandri juga mencatat rendahnya minat pensiunan TNI-Polri dalam mengikuti seleksi kali ini.

“Ada Firli efek pada seleksi kali ini, pensiunan TNI-Polri minim dalam ikut mendaftarkan diri jadi capim dan dewas KPK,” cetusnya.

Namun, Sandri berharap pensiunan TNI-Polri dapat lebih terlibat dalam proses seleksi ini.

“Sangat minim pensiunan TNI-Polri ikut terlibat dalam seleksi Capim dan Dewas KPK, saya khawatir KPK nanti diisi oleh kelompok yang cacat moral dan tidak berintegritas. Saya harap pensiunan TNI-Polri bisa ikut mengisi komposisi jabatan ini,” tutur Sandri.

Independensi dan Integritas

Sandri juga menekankan bahwa calon pimpinan KPK sebaiknya tidak berasal dari anggota TNI-Polri yang masih aktif.

“Calon pimpinan KPK jangan lagi dari TNI-Polri yang aktif karena sangat mungkin bisa diintervensi pimpinan dan masih terikat dalam korps sehingga independensinya diragukan,” jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa pengalaman mantan Ketua KPK Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Firli Bahuri yang masih aktif dalam korps kepolisian menjadi catatan penting bagi tim seleksi.

Meski begitu, Sandri tidak menampik bahwa jiwa korsa dan doktrin integritas yang dimiliki prajurit TNI-Polri merupakan nilai tambah bagi pensiunan yang ingin terlibat dalam seleksi.

“Jiwa korsa dan doktrin integritas mereka ini jadi nilai tersendiri untuk para purnawirawan yang ingin mengambil bagian,” paparnya.

Harapan untuk Masa Depan KPK

Proses seleksi ini diharapkan dapat menghasilkan pimpinan dan Dewan Pengawas KPK yang berintegritas tinggi dan mampu membawa lembaga anti-rasuah ini menjadi lebih efektif dalam memberantas korupsi di Indonesia.

Dengan keterlibatan berbagai elemen masyarakat, termasuk pensiunan TNI-Polri yang memiliki rekam jejak baik, KPK diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik dan independen.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *