Pandeglang, Ntbnews.com – Kapolsek Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Iptu Paulus Bayu Triatmaja mengatakan, jajaran personelnya harus bersusah payah menembus medan berat demi mengamankan 16 orang penganut ajaran Balatasutak.
Aparat bergerak pada Kamis (11/3/2021) pagi setelah mendapat laporan dari masyarakat tentang sekelompok orang mandi dan berendam telanjang bulat di sebuah empang rawa.
Polisi harus berbecek-becekan menerjang lumpur dan genangan air, menempuh perjalanan sangat jauh untuk sampai ke lokasi.
“Laporan dari warga pagi, sebelumnya belum ada. Laporannya cuma mereka melakukan ritual mandi bareng aja. Itu di tempat penampungan air milik PT GAL. Itu untuk air bersih, luasnya sekitar mungkin 50×50 meter,” kata Bayu kepada awak media, Jumat (12/3/2021).
Bayu mengatakan, di antara kelompok itu ada satu warga Bogor, Jawa Barat. Sementara 15 lainnya merupakan warga Kabupaten Pandeglang, Banten. Terdiri dari 13 orang dewasa dan tiga anak-anak.
Mereka selanjutnya dibawa ke Polsek Cigeulis untuk diamankan.
“Karena khawatir terjadi sesuatu pada kelompok mereka, jadi kita amankan. Ada sebagian (anggotanya suami istri). Ada ponakan,” terangnya.
Usai diamankan oleh anggota Polsek, belasan anggota Balatasutak kemudian dibawa ke Polres Pandeglang, untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Polisi masih mendalami apakah aliran Balatasutak itu menyimpang dari agama Islam atau tidak. Mereka akan berkoordinasi dengan MUI dan Kejari Pandeglang untuk memutuskannya.
“Ada sekelompok melakukan ritual. Saat ini sudah diamankan. Selanjutnya kami limpahkan ke Polres untuk meneliti lebih jelas. Apakah aliran sesat atau tidak,” kata dia. (cnn/lb)