Washington, NTBnews.com – Upaya pemakzulan Presiden Donald Trump oleh DPR AS terjadi di tengah pandemi Covid-19 yang menempatkan Amerika sebagai negara dengan kasus infeksi virus corona tertinggi di dunia.
Direktur Pusat Kajian Wilayah Amerika Universitas Indonesia (UI), Suzie Sudarman mengatakan, Trump adalah orang yang sangat berbahaya bagi kelangsungan demokrasi di AS.
Kata dia, melalui proses pemakzulan tersebut, Trump diyakini tidak lagi dapat berperan di kancah perpolitikan Amerika.
Jika upaya pemakzulan ini berhasil, Trump tidak akan mendapatkan pelayanan khusus dari negara seperti yang didapatkan mantan presiden AS.
Selain itu, pemakzulan akan membawa akibat tersendiri bagi karier politik Trump. Di pemilu empat tahun ke depan, ia tidak bisa lagi mencalonkan diri sebagai calon presiden.
Suzie menjelaskan, dukungan Trump terhadap massa yang menduduki Capitol Hill pekan lalu bertentangan dengan konstitusi Amerika karena menghalangi proses pergantian kekuasaan.
Akibat ulah para pendukung Trump, langkah parlemen terhalang saat mengesahkan presiden AS terpilih, Joe Biden, sehingga harus ditunda di hari berikutnya.
Selain itu, terdapat empat orang yang tewas saat kerusuhan yang melibatkan para pendukung Trump dan aparat kepolisian pada Rabu (6/1/2021).
Massa pro Trump pun menduduki Capitol saat Senat mengukuhkan Biden sebagai presiden AS. Mereka juga menduduki ruangan pimpinan DPR Amerika.
Sebagaimana diketahui, DPR AS telah menyetujui pemakzulan Trump lima hari menjelang jabatannya berakhir sebagai presiden.
Seluruh anggota DPR AS dari Partai Demokrat menyetujui pemakzulan Trump. Selain itu, terdapat 10 orang Senator Republik yang mengamini pemakzulan Trump.
Pekan depan, proses pemakzulan tersebut akan berlanjut di Senat. Jika Senat menyetujui pelengseran Trump, maka dia akan menjadi presiden AS pertama yang dimakzulkan sebanyak dua kali selama menjabat sebagai presiden. (ln)