Jakarta, ntbnews.com – Kepolisian Thailand menangkap mantan staf kedutaan besar Australia di Bangkok, Bank Thansongsana, setelah ketahuan memasang sejumlah kamera tersembunyi di dalam kamar mandi dan toilet wanita gedung kedutaan.
Penangkapan Thansongsana berlangsung setelah pihak berwenang menemukan kartu memori SD berisi sederet foto staf perempuan yang ditemukan di lantai kamar mandi pada akhir 2020.
Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mengonfirmasi penangkapan Thansongsana. Pihaknya mengatakan bahwa eks anggota staf tersebut ditangkap polisi Kerajaan Thailand pada 6 Januari.
Bank Thansongsana merupakan staf lokal kedubes Australia di Bangkok yang bekerja sebagai manajer sistem IT kedutaan. Dia diyakini telah bekerja di kedubes Australia sejak 2013 lalu.
Meski begitu, belum diketahui berapa lama kamera pengintai tersebut telah terpasang dan berapa banyak foto yang dihasilkan.
Namun, banyak pihak meyakini kamera tersembunyi tersebut sudah sejak lama terpasang di gedung kedubes tersebut.
Thansongsana didakwa atas dua tuntutan yakni terkait pelanggaran seksual dan gangguan publik.
Salah seorang pegawai kedubes Australia mengaku para staf terkejut dan terguncang akibat temuan tersebut.
“Staf perempuan, baik warga Thailand dan Australia, sangat cemas,” ujar dia, seperti dikutip ABC News, Sabtu (5/2/2022).
“Beberapa wanita tidak merasa aman untuk berada di sana. Mereka merasa dibohongi dan terancam,” tambah dia.
Merespons insiden tersebut, Direktur Eksekutif di Institut Kebijakan Strategis Australia Peter Jennings menyatakan bahwa pelanggaran keamanan merupakan masalah yang sangat memprihatinkan.
Ia menyebut, masalah ini membuktikan adanya kegagalan dalam pengawasan di lingkup pemerintah dan hal tersebut perlu dievaluasi.
“Jelas ada kegagalan di sini pada sejumlah tingkatan, yang semuanya perlu ditinjau kembali,” kata Jennings.
Dia juga mengatakan, seharusnya gedung diplomatik dan pemerintah menjadi tempat yang aman, sebab banyak pekerjaan yang bersifat rahasia ada di dalam pemerintahan.
“Saya membayangkan sebagai akibat dari ini, baik kedutaan Australia di Bangkok dan mungkin kedutaan besar di seluruh dunia akan meninjau keamanan fisik mereka,” ujar Jennings.
Sementara itu, kepolisian Thailand mengatakan “kasus sensitif” ini melibatkan banyak orang.
Saat ini, polisi tengah mencari bukti dan mendengarkan kesaksian para staf perempuan yang menjadi korban.
Thansongsana diketahui berusia 30 tahunan dan memiliki dwi-kewarganegaraan Australia dan Thailand.
Sebelum bekerja di kedubes, Thansongsana dikabarkan sempat tinggal dan sekolah hingga bekerja di sejumlah posisi pemerintahan di Australia. (cnnindonesia)