ntbnews.com– Salah satu tanda-tanda akhir zaman adalah munculnya sosok yang bernama Imam Mahdi.
Jadi sebelum tanda-tanda besar, maka harus selesai semua tanda-tanda kecilnya, semua tanda-tanda kecil itu sekarang sudah terjadi, presentasikan 96% kejadiannya udah terjadi.
Diantara yang belum itu adalah Palestina Merdeka, kalau perangnya sedang terjadi jadi Insya Allah peperangan ini pun secara militernya dengan izin Allah, ada di atas angin adalah para pejuang para perlawanan yang ada di Palestina.
Insya Allah jadi berarti penghujung tanda-tanda kecil kiamat itu adalah munculnya Imam Mahdi, muncul Imam Mahdi bukan tanda besar kiamat.
Urutan kecil Imam Mahdi itu, kalau ibarat mata rantai ini mata rantai yang terakhir dan tanda kecil ini, karena semua dari Nabi Muhammad ya mata rantai ini mata rantai ini terhubung dengan tanda besar kiamat.
Maka yang pertama jadi penghubung antara tanda kecil kiamat ke tanda besar kiamat itu adalah Imam Mahdi
baru tanda besar yang pertama adalah “Dukhan” karena pertama adalah Dukhan ini Imam Mahdi kalau Imam Mahdi sudah muncul berarti tak lama lagi “Dukhan”
Adapun perbedaan antara tanda kecil kiamat dengan tanda besar kiamat, tanda kecil dia tidak seluruh dunia bisa menyaksikan kejadiannya.
Sedangkan tanda besar kiamat seluruh dunia menyaksikan dan mengalami kejadiannya, itu perbedaannya
Kedua tanda bahwa tanda kecil kiamat dia punya waktu tertentu dan terbatas, setelah itu selesai, sementara tanda besar kiamat, perbedaannya memang sifatnya yang pasti tidak ada lampu, global dan kejadiannya terlalu besar dan beruntutan.
Kejadiannya ada di Irak, Mekah, Madinah, Palestina, Dkurasan dan ada yang sebenarnya disebutkan kadang-kadang enggak disebutkan tetapi sudah pasti.
Pihak yang mengatakan saya adalah Imam Mahdi itu dipastikan bukan Imam mahdi karena Imam Mahdi itu bahkan ketika dia akan dibaiat udah pasti orangnya 100% jadi orangnya ketika dia akan dibaiat dia tetap akan tetap menolak.
Memang ciri utamanya dari Imam Mahdi adalah dia tidak mau diangkat, maksudnya dia merasa bukan dia orangnya merasa bukan dia dan enggak mau.
Kalaupun ciri-ciri itu lengkap pada dirinya dan sudah dia tahu bahwa dirinya nanti akan menjadi Al mahdi dia tatap akan menolaknya.
Kalau Al Mahdi itu dia jelas dari keturunan nabi, nabi mempunya dua orang cucu yang bernama Hasan dan Husein yang akan menjadi keturunan Imam Mahdi nanti adalah dari Hasan.
Hasan ini mempunya karakter aslinya, tidak suka jabatan, kekuasaan, pemerintahan, dia hanya suka ilmu, suka amal, suka dakwah, ibadah.
Ketika Ali Bin Abi Thalib ayahnya terbunuh terus sepakat dewan suro itu menyerahkan tanpuk kekuasaan berikutnya ke tangan beliau, hanya 6 bulan lamanya.
6 bulan di tangannya dan di tangannya Hasan dia lepaskan kekuasaan itu dengan cara menyatukan umat Islam yang saat itu terbelah dua, satu belahan pusat kekuasaannya adalah Madinah Al Munawarah yang dipimpinnya.
Sedangkan satu yang lainnya di Damaskus yang dipimpin oleh Muawiyah Bin Abi Sufyan sehingga terjadi dua kubu raksasa umat Islam.
Mereka sering bentrok oleh Imam Al-Hasan Bin Ali, yang memang tidak suka dengan jabatan dan kekuasaan dan dia ingin melihat persatuan umat islam, maka karena darahnya yang dingin dan sejuk, otaknya berpikir keras bagaimana bisa mempersatukan kedua kubu tersebut.
Ketika berpikir oleh Imam Al-Hasan menyampaikan “Bahwa saya akan serahkan tampuh kekuasaan yang di tangan saya sekarang kepada Muawiyah Bin Abu Sufyan” dengan ini umat islam akan Bersatu, dia panggil dewan suro, dan Assabiqunal Awwalun Minal Muhajirin Wal Ansor.
Musyawarah intinya semua sepakat lalu diserahkanlah tepat di bulan ke-6 beliau menjadi khalifah.
Sehingga kata Nabi, Khilafah Islamiyah itu yang Khilafaur Rasyidah itu adalah 30 tahun, 30 tahun Ali Bin Abi Thalib, meninggal dunia itu baru 29 tahun 6 bulan sementara nabi mengatakan 30 tahun, mana yang 6 bulan lagi, Inilah dia di tangan Imam Al-Hasan Bin Ali.
Diserahkan kepada Muawiyah pas 30 tahun, di tangan Muawiyah ke khilafan diubah menjadi sistim kerajaan.
Ketika itu awal kekhilafan menjadi monarki ya panggilan tetap khalifah, tapi sistem yang dipakai dan sistem kerajaan.
Jadi darah Imam Al-Hasan ini ternyata mengalir keturunannya di masa yang akan datang yaitu Imam Mahdi, persis seperti itu Imam mandi memiliki sifat yang tidak suka pemerintahan, termasuk menjadi pemimpin.
Berbeda dengan Husein, Husein orangnya memang orator, memang orangnya berdarah panas profesional dan petarung, namun kedua-duanya Ini jagoan, tapi yang suka bertarung memang seperti ayahnya betul ini Husein, Ali Bin Abi Thalib juga merupakan jago pedang gulat, dan jago bela diri, jadi Husein ini mempunya perbedaan kalau kita lihat yang kebanyakan Habib yang memang asli murni dari keturunan mereka itu banyaknya dari Husein, termasuk habibuna Habib Rizieq Shihab, dan ini termasuk dari Husein Bin Ali, darahnya darah pejuang ya darahnya enggak takut apapun.
Hasan menuntut orangnya sejuk, tenang, ditawarin apapun tidak mau.
Nanti Imam Mahdi seperti itu karakternya, Justru malah turunnya dari dari Iya mestinya yang dibutuhkan kan ternyata enggak punya malah munculnya dari sini makanya ketika ditawarkan kekuasaan kepada diri beliau sebagai khalifah yang nanti beliau menolak.
Menolaknya itu bukan sikap sok-sok namun sikap tawaduk, bukan pura-pura enggak suka jabatan, namun memang betul-betul enggak mau ada juga yang nolak padahal pencitraan, kalau imam mahdi betul-betul Murni dia tidak mau
jadi Imam Mahdi ini dia lahirnya di Madinah, kemudian kata Rasulullah “dari sini saja sudah berbeda antara Mama Kasim dengan Al-Mahdi yang sebenarnya dia benar-benar mirip dengan saya dalam hal akhlak tapi dia tidak mirip dengan saya dalam hal bentuk”
Sumber artikel: @YouTube_cerita Untungs)