Berita ini mengandung informasi yang dapat membantu masyarakat untuk lebih waspada dan tanggap terhadap isu kesehatan mental yang menjadi penyebab utama tindakan bunuh diri.
LOMBOK TENGAH, ntbnews.com – Warga Dusun Terarung-rarung, Desa Bangket Paraq, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, dikejutkan dengan aksi nekat salah satu warganya, Amaq Sadin (40), yang mencoba bunuh diri dengan memanjat pohon kelapa. Aksi ini memicu kepanikan warga yang berupaya menghentikan tindakan Amaq Sadin.
Menurut informasi yang dihimpun, Amaq Sadin yang berada di atas pohon kelapa tampak lemas setelah menenggak racun rumput sebelum mencoba melompat. Pihak keluarga dan warga sekitar berusaha keras membujuknya untuk turun.
Bhabinkamtibmas setempat turut turun tangan untuk menenangkan Amaq Sadin sambil meminta bantuan Tim SAR agar melakukan evakuasi.
“Kami menerima informasi dari Bhabinkamtibmas Pujut kemarin siang,” kata Lalu Wahyu Efendi, Kepala Kantor SAR Mataram, Senin (9/9/2024).
Mendapat laporan tersebut, Kantor SAR Mataram segera mengirim personel untuk membantu proses evakuasi korban. Menurut keterangan keluarga, Amaq Sadin sebelumnya sempat menjalani perawatan selama tiga minggu akibat depresi berat.
Meski sempat merasa sembuh, korban menghentikan konsumsi obatnya. Beberapa hari terakhir, gejala depresinya kembali muncul, namun korban menolak untuk dirawat.
“Korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat pada malam hari,” ujar Lalu Wahyu Efendi.
Setelah berhasil dievakuasi, Amaq Sadin langsung dibawa ke Rumah Sakit Mandalika untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
“Kondisi korban lemas, diduga akibat minum racun rumput saat masih di atas pohon,” tambahnya.
Evakuasi Amaq Sadin melibatkan tim gabungan dari berbagai instansi, termasuk TNI, Polri, Pemadam Kebakaran, BPBD, Dinas Perhubungan, perangkat desa, pihak keluarga, warga setempat, dan potensi SAR lainnya di wilayah Lombok Tengah.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan dukungan terhadap individu yang mengalami depresi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.(*)