Bima, Ntbnews.com – Seorang warga di Sila, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, yang berinisial RI (30) mempermasalahkan pengurangan kuota Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Sebelumnya saya mendapatkan bantuan itu,” bebernya kepada Ntb News, baru-baru ini.
Menurut dia, berdasarkan informasi dari pemerintah desa, pengurangan penerima BST tersebut atas kebijakan pemerintah pusat.
“Saya juga heran apa masalahnya, dan kenapa dilakukan pengurangan kuotanya,” ungkap RI.
Dia mengaku menerima bantuan tersebut sejak tahap pertama hingga tahap keempat.
“Tahap kelima dan tahap keenam banyak sekali pengurangan kuota. Kami juga enggak ngerti,” bebernya.
Ia berharap pemerintah mengevaluasi kebijakan pengurangan penerima BST tersebut. Pasalnya, masih banyak warga yang membutuhkannya.
“Apalagi di tengah pandemi kita tidak banyak melakukan aktivitas,” tutup RI.
Seorang warga Sila lainnya yang pernah mendapatkan BST, berinisial SI (46), mengaku mendapatkan bantuan tersebut karena benar-benar tak mampu dari segi ekonomi.
Namun ia menjadi salah satu warga yang terkena imbas pengurangan penerima BLT dari Kemensos.
Padahal, ia baru saja menjadi korban banjir sehingga kesulitan memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
“Saya berharap agar pemerintah dapat menyalurkan bantuan sosial tunai kepada kami. Apalagi ini masih kondisi Covid-19 dan kami baru terkena banjir,” tutup SI. (*)
Penulis: Arif Sofyandi
Editor: Ahmad Yasin