Bima, Ntbnews.com – Kolam-kolam lele di Desa Bre, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima yang dibangun atas bantuan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bima dipertanyakan warga.
Salah satunya dari seorang warga Bre, Herman (34). Ia mempertanyakan sistem pengelolaan kolam kele tersebut.
Kata dia, jika kolam-kolam itu dikelola secara pribadi, hal itu melanggar ketentuan yang berlaku. Sementara bila dikelola berkelompok, maka harus dijelaskan ketua dan pengurus yang mengelolanya.
Herman mengatakan, struktur pengurus yang mengelola sejumlah kolam itu diduga tak jelas. Padahal, warga membutuhkan informasi tersebut.
“Pemerintah desa tidak pernah menyosialisasikan kepada warga setempat,” beber Herman, Selasa (25/5/2021).
Sementara itu, salah satu anggota pelaksana, Sarjan mengaku tak mengetahui nama kelompok pengelola kolam-kolam tersebut. Ia hanya bekerja sesuai perintah atasannya.
“Jika ada yang menanyakan nama kelompok tersebut, tanyakan kepada Kepala Desa karena lokasi yang kami bangun kolam lele tersebut bertempat di tanah kepemilikan Kepala Desa Bre,” tutur Sarjan.
Kepala Desa Bre, Ruslan menerangkan, bantuan sejumlah kolam lele tersebut didapatkan setelah pemerintah desa setelah mengajukan proposal kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bima.
“Program tersebut dengan kelompok. Dan bukan saya yang mengerjakan, melainkan ada kontraktornya,” ungkap Ruslan.
“Nama kelompoknya Nggali Nggawa, Desa Bre, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima,” beber Ruslan. (*)
Penulis: Arif Sofyandi
Editor: Ufqil Mubin