Bima, Ntbnews.com – Dalam waktu dekat para petugas akan turun ke desa-desa di Kabupaten Bima untuk melakukan vaksinasi Covid-19 kepada warga.
Penyuntikan vaksin tersebut mendapat sorotan dari seorang warga yang pernah divaksin, Putra (25). Kata dia, vaksinasi sejatinya tak membawa efek negatif berlebihan terhadap tubuh.
“Biasa saja. Tapi tergantung kepada orangnya,” ungkap Putra, Jumat (26/3/21).
Dua pekan lalu, dia pernah divaksin di salah satu Puskesmas di Kabupaten Bima. Setelah disuntik, Putra mengaku lemas.
“Kadang-kadang sakit kepala. Datangnya tidak tentu waktunya,” ungkap dia.
Dia menyarankan kepada calon penerima vaksin agar tak dibebani dengan ketakutan dan pikiran yang aneh terkait dampak vaksin.
“Nanti bisa saja sakit karena beban pikiran itu,” ujarnya.
Vaksin memang memiliki efek samping. Tetapi dampaknya tak begitu besar. Salah satu efek yang dirasakan yakni tubuh terasa lemas.
“Teman saya juga pada saat divaksinasi langsung lemas di tempat. Kemudian dia pulang ke rumah untuk tidur,” terangnya.
Hal yang sama pernah dirasakan warga di Kabupaten Bima yang pernah divaksin, Subhan (24). Salah satu efek samping vaksin Covid-19 yakni kantuk berat.
Selain itu, Subhan mengaku, nafsu makan semakin tinggi dan badan terasa pegal-pegal.
“Di saat selesai divaksin itu nafsu makan bertambah sekitar 80 persen. Badan pun agak terasah pegal-pegal,” beber dia.
Meski vaksin Covid-19 relatif aman, masih banyak warga di Kabupaten Bima yang tak mau divaksin. Mulawarman (37) adalah salah satunya.
“Saya tidak mau divaksin karena saya tidak sakit,” tegasnya.
Dia berdalih, vaksin Covid-19 diduga memiliki kandungan babi. Informasi itu didapatkan Mulawarman dari salah satu televisi swasta nasional.
“Saya mendengar akan banyak orang yang menolaknya. Saya sendiri mungkin akan mencari kesibukan lain agar terhindar dari vaksin,” tutupnya. (*)
Penulis: Arif Sofyandi
Editor: Ahmad Yasin