LOMBOK TENGAH, ntbnews.com – Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Panglima TNI menggelar turnamen paralayang di Skylancing, Lombok Tengah. Acara yang berlangsung pada 17 – 20 Oktober ini diikuti oleh 150 peserta dari berbagai daerah, termasuk beberapa wisatawan mancanegara.
Brigadir Jenderal TNI Agus Bhakti, Komandan Korem 162/Wira Bhakti, mengungkapkan bahwa kegiatan Open Tournament Paralayang Piala Panglima TNI ini diharapkan mampu meningkatkan pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Event ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT TNI ke-79. Selain itu, kami berharap ini bisa meningkatkan kemampuan atlet paralayang, sekaligus menjadi ajang pembinaan bagi bibit atlet di NTB,” ungkapnya, Kamis (18/10/2024).
Persiapan PON 2028 dan Promosi Pariwisata NTB
Sementara itu, Kolonel Pnb Sony Irawan, Komandan Lanud ZAM Rembiga, menambahkan bahwa turnamen ini menjadi salah satu persiapan NTB sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.
“Turnamen ini tidak hanya untuk persiapan atlet lokal, tetapi juga untuk mempersiapkan atlet dari seluruh Indonesia. Ada lima kategori lomba yang dipertandingkan, yakni TNI/Polri, senior putra, senior putri, junior putra, dan junior putri,” katanya.
Selain menjadi ajang persiapan PON 2028, turnamen paralayang ini juga menjadi sarana untuk mempromosikan pariwisata NTB.
“Skylancing Lombok dipersiapkan untuk menjadi salah satu lokasi pelaksanaan PON 2028, mengingat NTB dan NTT akan menjadi tuan rumah. Kami juga mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata melalui event ini,” tambah Sony Irawan.
Paralayang NTB Merupakan Skala Nasional dan Internasional
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan olahraga paralayang NTB di kancah nasional dan internasional.
Para peserta yang hadir tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari mancanegara, menunjukkan potensi NTB sebagai destinasi paralayang yang menarik.
“Dengan event ini, kami ingin menunjukkan bahwa olahraga paralayang layak dikembangkan sebagai olahraga prestasi di NTB,” tegas Sony.
Muhammad Ali, salah satu peserta dari Surabaya, mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan lokasi Skylancing Lombok Tengah.
“Pemandangannya sangat indah, memanjakan mata para peserta turnamen. Masing-masing lokasi paralayang memang punya keunikan, dan di sini, pemandangannya lebih ke arah pantai dan bukit. Ini luar biasa sekali,” puji Ali.
Turnamen paralayang ini diharapkan mampu menjadi langkah awal yang baik bagi perkembangan olahraga paralayang di NTB, sekaligus mendukung sektor pariwisata dan persiapan PON 2028.(*)