Bima, Ntbnews.com – Banjir di Kabupaten Bima telah menimbulkan kerugian material yang nilainya diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah.
Kerugian itu terjadi disebabkan tanaman para petani gagal panen karena terbawa arus banjir, ratusan sapi hilang, rumah-rumah warga dan fasilitas umum rusak karena diterjang banjir.
Tokoh pemuda di Desa Tambe, Kecamatan Madapangga, Al Munawir Bahrin menyebutkan, 23 kepala keluarga di desa tersebut mengalami kerugian sekitar Rp 1 miliar.
Dia menjelaskan, kerugian itu disebabkan jagung para petani yang sudah dipanen, namun belum sempat dijual, terbawa arus banjir.
“Semua hasil jagung warga banyak yang dibawa oleh arus banjir,” jelas Al Munawir.
Karena itu, kata dia, para petani mengeluhkan dampak banjir tersebut sebab mereka harus membayar cicilan utang di bank.
Padahal para petani dan pihak bank telah membuat perjanjian bahwa utang itu harus dikembalikan setelah jagung dipanen.
“Sekarang mau dibayar dengan apa, sementara hasilnya sudah terbawa banjir,” terang Al Munawir.
Ia berharap pemerintah daerah dapat mengganti kerugian atau mengurangi beban para petani tersebut.
“Semoga pemerintah daerah berbesar hati membantu para petani,” harapnya.
Dia menambahkan, saat ini warga Desa Tambe masih menerima bantuan dari berbagai pihak.
Al Munawir mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu warga yang tertimpa banjir bandang tersebut.
“Semoga Allah membalas kebaikan semuanya,” tutup Al Munawir. (*)
Penulis: Arif Sofyandi
Editor: Ahmad Yasin