Bima, Ntbnews.com – Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Khairunnisa menjelaskan, tenaga kesehatan yang sudah divaksin mencapai 2.005 orang untuk dosis pertama. Sedangkan dosis kedua sebanyak 1.574 orang.
Kemudian untuk pelayanan publik sudah mencapai 4.044 orang. Sementara dosis kedua sebanyak 745 orang.
“Nah, untuk yang lansia sendiri, ini kan termasuk kelompok jemaah haji, dan kami (vaksinasi) sudah mencapai 190 orang. Sementara tahap keduanya belum dilakukan karena intervalnya harus 28 hari untuk semua usia,” jelasnya baru-baru ini.
Dia menyebutkan, pengiriman vaksin sudah masuk tahap keempat. Bagi warga yang ingin melakukan vaksinasi bisa datang ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.
Sementara itu, vaksin yang datang pada hari Minggu lalu tersedia 1.000 dosis atau untuk seribu orang.
“Stoknya sendiri akan dikirim sesuai dengan kebutuhan Puskesmas,” lanjutnya.
Khairunnisa mengakui masih ada warga yang takut divaksin. Alasannya beragam. Salah satunya khawatir terhadap efek samping seperti panas, sakit kepala, pegal-pegal, mual dan muntah. Tapi tidak lama. Biasanya hanya sehari.
“Bahkan ada yang semakin meningkat nafsu makannya. Reaksinya berbeda. Tergantung pada sistem kekebalan tubuh kita,” ungkap Khairunnisa.
Dia berharap masyarakat tak terlalu khawatir dengan efek samping vaksin karena itu tergolong biasa dan aman.
“Masyarakat di Bima agar dapat melakukan vaksinasi semuanya agar penularannya berkurang dan kita semua bisa aman dari Covid-19,” imbuhnya.
“Dan masyarakat jangan takut halal atau haram karena MUI telah menyatakan boleh divaksin karena kondisi darurat pandemi. Jadi, vaksinnya halal dan aman,” tutup Khairunnisa. (*)
Penulis: Arif Sofyandi
Editor: Ahmad Yasin