NTB News.com-Kabupaten Bima– STKIP Harapan Bima laksanakan kegiatan pengabdian di SDN 1 Kaleo Desa Kaleo Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Tema “Pelatihan dan Pendampingan Pengembangan Bahan Ajar PjBL Berbasis Penguatan Profil Pancasila untuk Guru Sekolah Dasar”.
Tim Pengabdian STKIP Harapan Bima yang diketuai oleh Sri Suryaningsih, M.Pd. serta Arwan, M.Pd dan Tri Supriyanto, M.Pd. sebagai anggota. Kegiatan pengabdian ini juga melibatkan 2 mahasiswa sebagai anggota atas nama Nur’aini Rahma Prodi PGSD dan Ayu Citra Lestari prodi PBSI. Tim pengabdian berharap kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran yang relevan dengan nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan generasi yang berkarakter, kritis, dan mandiri sebagai tujuan utamanya.
Sri Suryaningsih, M.Pd menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka merupakan desain pembelajaran yang dapat membantu guru dalam mengembangan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal ini tentunya dapat membantu guru dan siswa dalam menggali potensi-potensi yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih relevan dan interaktif. Hal inilah yang menjadi tujuan mendasarkan dalam penerapan kurikulum Merdeka di sekolah, yakni guru diberikan keleluasaan untuk merancang dan mendesain pembelajaran yang yang sesuai dengan pengalaman dan mengakomodasi kebutuhan atau keberagaman siswa, serta dapat memperoleh pelatihan dan berbagi karya yang dapat saling menginspirasi sesama guru.
Sasaran pelatihan ini melibatkan 21 guru yang terbagi ke dalam beberapa sesi melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Pelatihan yang dilakukan pada tanggal 28 – 31 Agustus 2024 di awali dengan penyampaian materi-materi esensial seperti pemahaman profil pelajar Pancasila, penyusunan Bahan Ajar PjBL, dan pengenalan E-Book sebagai bahan ajar inovatif. Selanjutnya program ini melibatkan pendampingan berkelanjutan melalui kegiatan workshop, merancang proyek-proyek yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa setempat.
Selain itu Bapak H. Abdul Hamid, S.Pd sebagai Kepala SDN 1 Kaleo menjelaskan bahwa program ini berhasil meningkatkan pemahaman guru terkait berbagai aspek pembelajaran Kurikulum Merdeka secara signifikan. Berdasarkan data kuisioner yang dibagikan, pemahaman guru terkait profil pelajar Pancasila meningkat dari 53,8% menjadi 95,2%, pemahaman model PjBL dari 51,6% menjadi 97,3%, dan pemahaman tentang penyusunan bahan ajar dari 54,3% menjadi 98,3%. Hal ini tentunya berdampak positif dalam memperkuat kompetensi guru melalui pembelajaran yang lebih efektif dan responsive melalui pengenalan bahan ajar berbasis e-book fleksibilitas bagi siswa untuk belajar secara mandiri di luar kelas.
Sementara, perwakilan guru Runisyah, S.Pd. juga memberikan apresiasinya. Pihaknya sangat bersyukur dengan pelatihan ini memberikan wawasan baru, terutama dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswa dalam menghadapi tantangan Kurikulum Merdeka.
Sebagai bagian dari tindak lanjut kegiatan ini, tim pengabdian mengharapkan dukungn dari kepala sekolah untuk terus melakukan monitoring berkelanjutan terhadap kegiatan yang sudah terlaksana. Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Pelatihan diharapkan mampu membentuk generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga berkarakter kuat sesuai dengan profil pelajar Pancasila, sehingga siap menghadapi tantangan zaman di era industri 4.0 dan abad ke-21. (mk)