Bima, ntbnews.com – Seorang warga Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Sumarni
(37) mengalami infeksi di pergelangan kaki sebelah kiri hingga berakhir pada kelumpuhan total.
Kondisi istri dari Abakar (39) tersebut sangat memprihatinkan. Dia membutuhkan bantuan serta pertolongan dari semua kalangan.
Abakar mengaku menjalani bahtera rumah tangga bersama Sumarni sudah 19 tahun. Rumah tangga mereka berjalan bahagia.
“Kami dikaruniai tiga orang anak. Dua orang perempuan dan satu laki-laki,” terang Abakar kepada ntbnews.com, Jumat (10/9/2021) pagi.
Kata dia, setiap hari Sumarni menjadi istri yang sangat taat pada suami dan mengurus anak-anaknya dengan baik sebagaimana pasangan rumah tangga lainnya.
“Jarang keluar rumah dan selalu menjadi yang terbaik bagi keluarganya, serta mendidik anak yang saleh dan salehah,” terang Abakar.
Dia menyebutkan, istrinya mengalami infeksi parah seperti ini karena tertusuk oleh tusukan cilok di jalan yang berdekatan dengan rumahnya.
Sumarni awalnya merasa kesakitan dan melapor pada suaminya. Abakar pun mencabut tusukan tersebut.
“Kami mengobatinya sebagaimana luka biasa pada umumnya,” tutur dia.
Abakar menjelaskan, istrinya sering merasakan kesakitan yang hebat. Setah lukanya berjalan satu bulan, Sumarni pun tak bisa berjalan lagi.
“Padahal awal-awal luka masih bisa berjalan dan sekarang hanya bisa duduk dan berbaring dengan kondisi kakinya saat ini,” ucapnya dengan nada lirih.
Semakin lama kondisinya semakin mengkhawatirkan. Hampir dua bulan lamanya Sumarni tak bisa duduk lagi. Hanya tangan dan mulut yang bisa digerakkannya.
Kata dia, infeksi pada kaki istrinya semakin menjalar akibat penyakit gula yang diidapnya sehingga membuat kakinya semakin parah.
“Kakinya hancur, bernanah hingga menyebabkan bau busuk, hingga menyebar di seluruh ruangan rumahnya,” sebut Abakar.
Ia menyebutkan, setiap minggu Sumarni melakukan pemasangan infus di rumahnya. Hal itu sudah berlangsung selama tiga bulan. Selain itu, penggantian verban dan pembersihan luka yang nanah pada pergelangan kakinya yang infeksi akibat gula basah yang dideritanya.
“Sumarni sudah pernah dirujuk ke RSUD Dompu, namun belum ada hasil yang signifikan bahkan dia pernah koma karena sangat membutuhkan darah. Setelah mendapatkan darah dan kondisinya membaik, akhirnya dipulangkan, tetapi kakinya masih seperti biasa,” tuturnya.
Ia berharap kepada Allah agar istrinya dapat sembuh seperti sediakala.
“Juga semoga ada tangan-tangan malaikat, para dermawan, pemerintah serta semua pihak dapat membantu kami saat ini,” tutup Abakar. (*)
Penulis: Arif Sofyandi