KOTA BIMA, ntbnews.com – Persoalan kebersihan dan penataan kota masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Pemerintah Kota Bima. Meski berbagai program telah digagas, seperti Bank Sampah, tumpukan sampah masih saja terlihat di sejumlah titik jalan.
Tidak hanya itu, keberadaan pedagang kaki lima (PKL) dan ternak berkeliaran juga masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, saat membuka kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kelurahan Nae, Kecamatan Rasanae Barat, pada Rabu (11/6/2025).
“Saya mengajak masyarakat untuk mau menjaga dan mencintai kebersihan, agar tercipta sebuah kota yang bersih, aman, nyaman, dan indah,” ajak Feri di hadapan para warga.
Feri menekankan bahwa masalah sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat.
Ia berharap ada kesadaran bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertata dan sehat.
Selain masalah sampah, Wakil Wali Kota Bima juga menyoroti maraknya PKL yang menjamur di berbagai sudut kota. Menurutnya, keberadaan para pedagang ini belum tertata dengan baik dan perlu penanganan yang serius.
“Ini yang perlu ditertibkan,” tegasnya.
Tidak kalah penting, ia juga menyinggung soal ternak liar yang berkeliaran bebas di kawasan perkotaan. Kondisi ini dinilai sangat mengganggu estetika kota serta membahayakan pengguna jalan.
“Mari kita bergerak bersama, untuk membangun Kota Bima, agar terlihat bersih, indah, sehat, dan asri,” kata Feri.
Masalah lingkungan seperti sampah, PKL, dan ternak liar memang membutuhkan kolaborasi yang erat antara pemerintah dan masyarakat. Tanpa kesadaran kolektif, upaya membangun Kota Bima yang bersih dan tertata akan sulit tercapai. (*)