KOTA MATARAM, ntbnews.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram akan mengalami transformasi besar pada tahun 2025, yakni dengan berganti nama menjadi RS Ruslan.
Perubahan ini tidak hanya sekadar pergantian nama, melainkan juga merupakan bagian dari restrukturisasi organisasi yang akan meningkatkan standar pelayanan dan kelas rumah sakit.
Peningkatan Kelas Rumah Sakit dan Restrukturisasi Organisasi
Direktur RSUD Kota Mataram, dr. Eka Nurhayati, menyatakan bahwa perubahan nama ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kelas rumah sakit dari tipe C ke tipe B.
Peningkatan kelas ini diharapkan dapat mendongkrak kualitas layanan dan memenuhi standar kesehatan yang lebih tinggi di era modern.
Dalam upaya mencapai target tersebut, rumah sakit akan melakukan restrukturisasi organisasi dengan penambahan posisi penting.
Saat ini, RSUD Kota Mataram memiliki dua Wakil Direktur (Wadir) dan untuk mendukung pengembangan layanan, struktur organisasi akan ditingkatkan dengan menambah satu posisi lagi sehingga total Wadir menjadi tiga orang.
Penambahan SDM dan Penyesuaian Organisasi
Menurut dr. Eka Nurhayati, selain penambahan posisi Wadir, akan ada rentetan penambahan sumber daya manusia (SDM) yang tentunya disesuaikan dengan kemampuan daerah masing-masing.
“Selain penambahan Wadir, tentu ada rentetan penambahan SDM. Namun, hal ini tergantung pada kemampuan daerah. Pengesahan nama rumah sakit akan dibahas oleh semua pihak terkait,” ungkapnya pada Senin (17/3/2025).
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat struktur manajemen RS Ruslan sekaligus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga rumah sakit dapat memberikan respons yang lebih cepat dan efisien terhadap kebutuhan pasien.
Penghormatan Terhadap Jasa Almarhum Ruslan
Alasan utama pergantian nama RSUD Kota Mataram menjadi RS Ruslan adalah untuk menghormati jasa Almarhum Ruslan, yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Mataram pada periode 1999–2004 dan 2005–2010.
Ia dikenal sebagai sosok politikus Partai Golkar yang memiliki peran penting dalam pembangunan rumah sakit di kota tersebut.
Perubahan nama ini juga memiliki kemiripan dengan penamaan RS Dr. Soejono di Lombok Timur, yang dilakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa dan dedikasi tokoh-tokoh penting dalam pengembangan fasilitas kesehatan.
“Banyak masyarakat yang menginginkan agar nama rumah sakit ini diganti untuk menghormati jasa beliau. Selain itu, dari sisi bisnis, harapannya penggantian nama ini juga dapat mengurangi kebingungan antara RSUD Kota dan RSUD Provinsi. Karena keduanya berada di satu wilayah,” jelas dr. Eka.
Harapan dan Implikasi ke Depan
Dengan bergantinya nama dan adanya restrukturisasi organisasi, RS Ruslan diharapkan tidak hanya menjadi simbol penghormatan atas jasa Almarhum Ruslan, tetapi juga sebagai pusat layanan kesehatan yang lebih profesional dan berdaya saing tinggi.
Langkah strategis ini dinilai akan memberikan dampak positif baik dari sisi pelayanan medis maupun manajemen internal, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan di Mataram semakin meningkat.
Ke depannya, implementasi perubahan ini akan terus dievaluasi dan disesuaikan dengan kemampuan daerah, sehingga seluruh pihak terkait dapat mendukung kesuksesan transformasi RS Ruslan secara optimal. (*)