MATARAM, ntbnews.com – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB nomor urut 1, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah dan Ir H W Musyafirin (Rohmi Firin), menyatakan komitmennya untuk mengembalikan kejayaan bahari NTB dengan fokus pada pengembangan sektor perikanan dan kelautan.
Mereka menilai, potensi bahari NTB yang besar dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.
“Sumber daya bahari kita sangat kaya, namun kawasan pesisir masih menjadi kantong kemiskinan di NTB. Ada yang harus kita benahi, dan Rohmi Firin akan menjadikan sektor bahari sebagai prioritas,” ungkap Cagub NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah yang akrab disapa Ummi Rohmi, Jumat (18/10/2024).
Menurut Rohmi, potensi kelautan dan perikanan NTB sangat besar, dengan luas perairan laut mencapai 29.159 kilometer persegi dan panjang garis pantai 2.333 kilometer.
NTB juga memiliki 403 pulau kecil, termasuk destinasi wisata internasional seperti Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air.
Potensi Bahari yang Belum Maksimal
Data dari Dinas Kelautan dan Perikanan NTB mencatat potensi produksi perikanan tangkap mencapai 185.518 ton per tahun. Namun, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, terutama di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yang bisa menghasilkan hingga 298.576 ton per tahun.
“Wilayah laut kita sangat luas, dan kita juga punya ratusan pulau kecil yang menjadi berkah sumber daya alam. Sayangnya, pengelolaannya belum maksimal untuk kesejahteraan masyarakat,” lanjut Ummi Rohmi, yang dikenal dengan ikon Jilbab Ijo.
Selain perikanan tangkap, NTB juga memiliki potensi besar dalam sektor budidaya laut, air payau, dan air tawar. Areal budidaya laut mencapai 72.862 hektare, sementara budidaya air payau dan air tawar masing-masing seluas 27.927 hektare dan 31.758 hektare.
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Desa Wisata
Rohmi Firin juga berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat di 93 desa dan kelurahan pesisir di NTB. Menurut Rohmi, dengan adanya dukungan yang baik dari pemerintah, pemberdayaan masyarakat di desa pesisir dapat berjalan optimal.
“APBD kita cukup untuk mendukung sektor bahari, tinggal ada good will dari pemimpin. Rohmi Firin akan mengeksekusi kebijakan yang pro-rakyat dan memprioritaskan kesejahteraan masyarakat pesisir,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ummi Rohmi menambahkan bahwa sektor pariwisata bahari dan kuliner berbasis sea food yang sudah berkembang di beberapa desa pesisir harus terus difasilitasi dan diperluas ke wilayah lain.
Kolaborasi Provinsi Kepulauan dan Dukungan Pusat
Sebagai bagian dari Provinsi Kepulauan, NTB termasuk dalam delapan provinsi yang membentuk Badan Kerja Sama Provinsi Kepulauan. Rohmi Firin berjanji akan memperkuat kolaborasi dengan provinsi lain serta pemerintah pusat untuk memaksimalkan potensi bahari NTB.
“Salah satu contohnya adalah proyek Kampung Lobster di Teluk Jukung, Lombok Timur, yang kurang maksimal. Kami akan proaktif berkomunikasi dengan kementerian pusat agar proyek-proyek semacam itu bisa berjalan lebih baik,” ujar Rohmi.
Visi Kesejahteraan dan Pemberdayaan
Komitmen Rohmi Firin untuk mengembangkan sektor perikanan dan kelautan sejalan dengan visi mereka dalam mempercepat kemajuan ekonomi dan menurunkan angka kemiskinan di NTB.
Mereka berjanji akan memperhatikan kesejahteraan masyarakat pesisir, khususnya kaum perempuan, yang dapat diberdayakan melalui usaha mandiri berbasis produk lokal.
“Jangan ada lagi perempuan pesisir yang menderita kemiskinan saat suaminya melaut. Semua harus diberdayakan agar dapat mandiri secara ekonomi,” kata Ummi Rohmi.
Dengan potensi bahari yang melimpah, Rohmi-Firin optimis NTB bisa kembali meraih kejayaan baharinya, dengan masyarakat pesisir yang sejahtera dan berdaya.(*)