LOMBOK TIMUR, ntbnews.com – Program pengembangan kemitraan antara Universitas Hamzanwadi dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang diinisiasi oleh Program Studi Pariwisata Fakultas Bahasa, Seni, dan Humaniora berhasil menggelar refleksi dan evaluasi program magang yang dirangkaikan dengan penandatanganan MoA (Memorandum of Agreement).
Kegiatan tersebut berlangsung sukses dengan dihadiri oleh para akademisi dan praktisi industri di Pulau Lombok.
Pentingnya Refleksi dan Evaluasi Program Magang
Koordinator Program Studi Pariwisata, Muhammad Ramli, M.Pd., menyampaikan bahwa acara penandatanganan MoA tersebut sekaligus menjadi ajang untuk melakukan refleksi dan evaluasi terhadap program magang yang telah berjalan di 15 DUDI se-Pulau Lombok.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menilai sejauh mana progres program magang yang sudah dijalankan. Dengan evaluasi ini, kami berharap dapat melakukan perbaikan sebelum masa magang berakhir, yang tersisa sekitar satu bulan lagi,” ujar Ramli, Kamis (14/11/2024).
Program magang yang sudah berjalan ini menjadi bagian dari upaya Fakultas Bahasa, Seni, dan Humaniora dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menjalin kemitraan yang saling menguntungkan antara dunia akademik dan dunia industri.
Dalam hal ini, program magang juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan praktis sesuai dengan bidang studi mereka.
Peran MoA dalam Membangun Kemitraan Akademik dan Industri
Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Bahasa, Seni, dan Humaniora, Dr. Drs. H. Mohzana, mengungkapkan pentingnya penandatanganan MoA sebagai jembatan yang menghubungkan antara dunia akademik dan praktisi industri.
“Penandatanganan kemitraan ini bukan hanya sebatas simbol, tetapi juga wujud konkret untuk memperkuat hubungan antara akademisi dan dunia industri yang relevan,” kata Mohzana.
Kemitraan untuk Implementasi MBKM
Wakil Rektor 1 Universitas Hamzanwadi, Dr. Abdullah Muzamkar, M.Si., juga menambahkan bahwa kemitraan ini memiliki peran penting dalam mendukung implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dalam kebijakan MBKM, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai aktivitas di luar kampus selama tiga semester, yang dapat dikonversikan menjadi maksimal 60 SKS.
“Dengan adanya kemitraan ini, kami memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung melalui program magang yang sesuai dengan kebutuhan industri.”
“Namun, yang lebih penting, kami berharap kemitraan ini tidak hanya sekadar untuk kepentingan pragmatis, tetapi juga harus memberikan manfaat yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak,” jelas Muzamkar.
Harapan dan Komitmen untuk Masa Depan
Dengan adanya kolaborasi antara Universitas Hamzanwadi dan DUDI, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja, sekaligus menjalin hubungan yang lebih erat dengan industri.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata implementasi konsep MBKM yang memberikan mahasiswa peluang lebih besar untuk berkembang di luar kampus.
Penandatanganan MoA ini menandai langkah penting dalam memperkuat hubungan antara dunia pendidikan tinggi dan dunia industri di Lombok, dan diharapkan dapat memperluas kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan karier mereka melalui pengalaman magang yang lebih berkualitas.(*)