MATARAM, ntbnews.com – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto kini menunjukkan dampak positif ganda di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selain berperan dalam penanganan stunting pada anak-anak, inisiatif ini juga membuka peluang baru bagi pengusaha lokal dan pelaku usaha kecil menengah (IKM) di desa, yang turut menggerakkan perekonomian lokal.
Peluang Baru untuk Pengusaha Lokal dan IKM
Program MBG memberikan kesempatan bagi pelaku usaha di tingkat desa untuk menjadi penyuplai kebutuhan pangan bergizi.
Dengan tersedianya bahan-bahan seperti terasi, garam, minyak kelapa, dan berbagai bumbu dapur, anak-anak mendapatkan asupan gizi yang baik, sedangkan para pelaku usaha dapat meningkatkan peranannya sebagai pemasok produk-produk lokal.
“Ini jelas menghidupkan ekonomi desa. Bahan-bahan pangan seperti terasi, garam, minyak kelapa, dan berbagai bumbu dapur lainnya dibutuhkan dalam program MBG, kami harapkan mampu menggerakkan sektor pertanian dan industri kecil menengah (IKM) di NTB,” kata Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti, Rabu (19/2/2025).
Dukungan Terhadap Peningkatan Kualitas Produk IKM
Dinas Perindustrian NTB terus mendorong peningkatan kualitas, kuantitas, dan keberlanjutan produk-produk IKM agar dapat memenuhi kebutuhan program MBG.
Dalam upaya ini, balai kemasan NTB telah disiapkan untuk membantu UMKM menyediakan bumbu dapur sehat dengan kemasan yang menarik dan sesuai standar pasar.
“Kita akan terus melakukan peningkatan agar produk IKM bisa masuk ke dalam ekosistem pasar MBG,” ujar Nuryanti menegaskan.
Tantangan dan Optimisme Pelaksanaan Program
Meski pelaksanaan program MBG diakui akan menghadapi sejumlah tantangan, optimisme tetap tinggi di kalangan pejabat pemerintah.
“Program baru pasti ada tantangannya, ada dramanya. Tapi mari kita optimis semua pasti dampak positifnya,” terangnya, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, UMKM, dan masyarakat desa dalam mengatasi hambatan yang ada.
Komitmen Pemerintah NTB dalam Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat
Program MBG juga dianggap sebagai simbol komitmen pemerintah NTB dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tidak hanya dari sisi kesehatan tetapi juga ekonomi.
Dengan program ini, diharapkan tercipta lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penguatan kemandirian ekonomi di tingkat desa.
“Program baru seperti MBG ini memang butuh waktu agar terbiasa. Anak-anak kita akan perlahan terbiasa mengonsumsi makanan lokal yang sehat dan bergizi,” tambahnya.
Melalui pelaksanaan MBG, pemerintah NTB menegaskan bahwa peningkatan kualitas hidup masyarakat dapat terwujud secara menyeluruh melalui sinergi antara sektor kesehatan dan ekonomi.
Dengan dukungan para pelaku usaha lokal, program ini diproyeksikan akan memberikan dampak positif jangka panjang, sekaligus menggerakkan sektor pertanian dan IKM di seluruh wilayah NTB. (*)