Bima, ntbnews.com – Dalam Bincang Politik Daerah yang mengangkat tema Dinasti Politik di Kabupaten Bima dalam Perspektif Milenial yang akan dilaksanakan pada Sabtu (10/7/2021) pukul 19.00-21.00 Wita, ntbnews.com akan menghadirkan seorang peneliti nasional dan dua calon doktor muda yang berasal dari Bima. Mereka akan menjadi pembicara dalam diskusi daring tersebut.
Narasumber pertama yakni Mawardin. Ia akan “membedah” tentang Tinjauan Teoritis dan Praktis Dinasti Politik di Kabupaten Bima. Dalam diskusi daring yang menggunakan aplikasi Zoom Meeting ini, dia akan menguraikan teori dan praktik dinasti politik di kabupaten tersebut.
Berdasarkan data yang kami terima, Mawardin lahir di Desa Risa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada 4 April 1989.
Ia merupakan alumnus Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (FISIP Unhas) Makassar. Saat ini, Mawardin bekerja sebagai peneliti di institut riset Charta Politika Indonesia Jakarta.
Artikel opini, kolom, esai dan komentarnya seputar isu sosial-politik dan hubungan internasional tersebar di media massa nasional dan lokal, seperti Jawa Pos, Detik, Kumparan, Liputan6.com, IDNtimes.id, Geotimes.co.id, Qureta.com, Akurat.co, Kupasmerdeka.com, Koranindonesia.id, Riauonline.co.id, Kajangkalo-Jambi, Beritasampit.co.id, Arkifm.com, Alamtara.co, Ntbnews.com, Ntbpos.co, Kahaba.net, Bimakini.com, dan lainnya.
Dia juga menulis buku dan jurnal, antara lain Mengelola Komunikasi Politik: Sebuah Pengantar ke Politik Praktis (Yogyakarta, Suluh Media, 2018); Muslim Minority in Myanmar: A Case Study of Myanmar Government and Rohingya Muslims (Semarang, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Walisongo, 2017); Strategi Marketing Politik Pasangan Dinda-Dahlan di Kabupaten Bima-NTB (Malang, Jurnal Transformative Universitas Brawijaya, 2018); Kebijakan dan Strategi Pencegahan Terorisme (BNPT, 2013); Pemberdayaan Binter TNI, Binmas Polri dan Pemda dalam Pencegahan Terorisme (BNPT, 2013).
Mawardin juga menjadi kontributor tulisan berjudul IMM, Intelektualisme dan Kekuasaan untuk Bunga Rampai Pengakuan Kader dan Alumni IMM UNHAS untuk Indonesia Berkemajuan (Penerbit Subaltern, Makassar, 2021); HMI, Deradikalisasi, dan Kontra Terorisme untuk Bunga Rampai Dari Tamalanrea untuk Indonesia (Yayasan Pencerahan Sulawesi, Makassar, 2017);
Selain itu, ia menulis tentang Signifikansi Peran Indonesia dalam Resolusi Konflik Israel Palestina dalam buku Aku dan Cita-cita Keindonesiaan: Bunga Rampai Gagasan Kebangsaan Anak Negeri (Jakarta, PB HMI Publishing, 2017).
Dia juga aktif di sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dan organisasi kepemudaan, antara lain sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (Wasekjen DPP KNPI) Bidang Kerja Sama dan Diplomasi ASEAN.
Dua Calon Doktor Muda
Pembicara lainnya yakni Muhammad Sahrul. Ia akan menjelaskan tentang Menakar Peluang dan Tantangan Muhammad Putera Ferryandi Menuju Tampuk Kekuasaan di Kabupaten Bima.
Pada Pilkada Kabupaten Bima 2020, Sahrul pernah menulis tentang Politik IDP dan Investasi Politik Jangka Panjang. Dalam artikel yang dimuat Bimakini.com tersebut, dia menguraikan secara panjang lebar tentang modal Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri (IDP), dalam memenangkan kontestasi demokrasi di daerah yang terletak di Pulau Sumbawa itu.
Selain itu, alumni S-1 Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammmadiyah Jakarta ini menjelaskan secara apik usaha IDP memenangkan Pilkada Kabupaten Bima demi memudahkannya membuka jalan bagi anaknya, Muhammad Putera Ferryandi, yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bima, menjadi “putra mahkota” bagi kepemimpinan daerah tersebut setelah IDP menjabat selama dua periode secara berturut-turut.
Pria kelahiran Desa Ncera, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, 29 tahun lalu itu menyelesaikan studi S-2 di Jurusan Ilmu Administrasi Universitas Muhammmadiyah Jakarta. Kemudian saat ini tengah menyelesaikan studi doktoral di Jurusan Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran Bandung.
Selain Mawardin dan Sahrul, diskusi daring yang dipandu Arif Sofyandi ini akan menghadirkan Faris Thalib, yang merupakan putra kelahiran Bima-NTB, alumni S-1 Jurusan Pemikiran Politik Islam, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat; S-2 Jurusan Pengkajian Agama dan Politik Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah. Saat ini ia sedang merampungkan Program Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Faris pernah aktif di beberapa organisasi: Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah; Wakil Sekjen DPP KNPI; Wakil Ketua DPP Barisan Muda Kosgoro 1957; Ketua DPP Himpunan Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah (Hipmikimdo); Sekjen Angkatan Muda Bima Indonesia (AMBI), dan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah.
Ia juga pernah bekerja sebagai reporter dan redaktur Koran Harian Amanah Jakarta; peneliti di Lembaga Survei Indodata (Akselerasi Institut); Tim Rekapitulasi Data di JPPR; Staf Ahli Ketua DPR RI; Pendiri dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Studies (IPS), dan Tenaga Ahli Kementerian Dalam Negeri.
Sebagai peneliti dan pemikir politik, pendapatnya kerap dimuat di berbagai media massa lokal dan nasional. Minat studinya yaitu demokrasi, pemilu, partai politik, kebijakan publik, perilaku politik, dinasti politik, dan praktek kekuasaan lokal.
Dalam diskusi ini, dengan berbagai pengalaman, catatan, serta gagasannya di bidang politik yang telah diakui secara luas oleh publik lokal dan nasional, Faris akan menjelaskan tentang Efek Negatif dan Positif Dinasti Politik di Kabupaten Bima.
Diskusi ini terbuka untuk umum. Bagi siapa pun yang berminat dapat mengonfirmasi keikutsertaannya kepada Nur Hasanah (0852-8063-7950) dan Arif Sofyandi (0852-5345-8405). Calon peserta bisa ikut serta dengan cara memasukkan Meeting ID: 856 1893 9723, dan Passcode: NTBNews, atau bisa juga ikut dengan menggunakan link berikut: https://us02web.zoom.us/j/85618939723?pwd=a2lGRDNzd3RUNGJrLzNWVEswandpUT09. (*)
Penulis: Nur Hasanah
Editor: Ufqil Mubin