KOTA MATARAM, ntbnews.com – Polresta Mataram telah menerima hasil visum dari otopsi Nuzul Izzati (13), seorang santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Aziziyah Gunungsari, Lombok Barat, yang diduga menjadi korban tindak kekerasan.
Hingga saat ini, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan intensif, di mana sekitar 50 orang saksi telah diperiksa.
Kasatreskrim Polres Mataram, Kompol I Made Yogi Pusura Utama, menjelaskan bahwa hasil otopsi Nurul telah diserahkan oleh pihak rumah sakit ke kepolisian sekitar lima hari lalu.
Namun, pihaknya mengaku belum bisa membuka hasil otopsi tersebut secara lengkap kepada publik.
“Kalau (hasil) otopsi sudah kita terima sekitar lima hari yang lalu. Ini masih kita lakukan upaya periksa terhadap saksi-saksi,” kata Yogi, Senin (5/8/2024).
Dia menambahkan, puluhan saksi yang diperiksa antara lain dari pihak pelapor, pihak pondok pesantren, tenaga kesehatan, dan lainnya.
Yogi menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin terburu-buru dalam menentukan kesimpulan kasus ini.
“Nanti pasti kita gelarkan barang-barang itu. Semua praduga tak bersalah tetap kita kedepankan,” lanjutnya.
Penyelidikan ini menjadi perhatian publik, mengingat kasus kekerasan di lingkungan pendidikan khususnya pondok pesantren sangat meresahkan masyarakat.
Polresta Mataram diharapkan dapat menyelesaikan kasus ini dengan transparan dan adil, untuk memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Sebagai tambahan, pihak kepolisian juga meminta kepada masyarakat untuk memberikan informasi yang bisa membantu penyelidikan.
“Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam mengungkap kasus ini. Kami harap ada kerja sama yang baik,” kata Yogi, menambahkan.(*)
