MATARAM, ntbnews.com – Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, yang akrab disapa Miq Gita, membuka Seminar Nasional bertema “Transformasi Pembangunan NTB Menyongsong Indonesia Emas 2045” di Lombok Raya Hotel, Selasa (28/5/2024).
Seminar ini juga ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (MoU) antara Pemerintah Provinsi NTB dengan Universitas Brawijaya, serta dengan PT. Brawijaya Multi Usaha.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur NTB mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Brawijaya dan jajarannya atas kehadiran dan kesediaan mereka menandatangani MoU. Kerja sama ini ditujukan untuk meningkatkan kolaborasi dalam penelitian, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA), serta implementasi teknologi yang relevan untuk kemajuan NTB.
“Pertama kami sampaikan terima kasih atas kehadiran Bapak Rektor dan jajaran di tempat ini, wabil khusus tadi kita sudah menandatangani kerja sama, tentu ikhtiar kami untuk terus meningkatkan kualitas SDM,” ujar pria yang akrab disapa Miq Gita ini.
Miq Gita juga menekankan pentingnya transformasi pembangunan untuk menghadapi tantangan masa depan dan memanfaatkan potensi NTB secara maksimal. Ia menyebutkan bahwa infrastruktur di NTB, terutama di Lombok, telah terkoneksi dengan baik, termasuk 17 bendungan besar yang telah dibangun di Lombok dan Sumbawa. Bendungan-bendungan ini diharapkan dapat mengukuhkan NTB sebagai lumbung pangan nasional.
“Infrastruktur di NTB, khususnya di pulau Lombok, jalan-jalannya terkoneksi dengan baik dan luas. Selain itu, sudah terbangun 17 bendungan besar. Kedepan, ini akan mengukuhkan Provinsi NTB sebagai lumbung pangan nasional,” tambahnya.
Pj Gubernur juga menyampaikan bahwa NTB sedang dalam tahap penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang harus selaras dengan dokumen perencanaan pembangunan nasional. Dokumen tersebut termasuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang akan di-break down dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029, serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang akan di-break down dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.
“NTB sedang pada satu tahapan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang harus selaras dengan dokumen perencanaan pembangunan nasional baik RPJPN harus di-break down dalam RPJPD 2025-2045,” jelasnya.
Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si, menambahkan bahwa seminar ini merupakan bagian dari proses penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di NTB untuk RPJPD 2025-2045. Ia juga mengapresiasi kontribusi Universitas Brawijaya dalam pembangunan NTB dan peran mereka sebagai narasumber dalam forum tersebut.
“Seminar ini merupakan bagian dari proses penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di NTB Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045,” tandasnya.
Seminar nasional ini dihadiri oleh para akademisi, praktisi, dan pejabat pemerintah Provinsi NTB yang membahas berbagai strategi dan inovasi untuk pembangunan berkelanjutan di NTB. Topik yang dibahas meliputi pembangunan ekonomi, pendidikan, serta teknologi dan inovasi.
Dengan adanya kerjasama strategis ini, diharapkan NTB dapat semakin maju dan berkontribusi secara signifikan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Seminar nasional ini diharapkan menjadi momentum bagi NTB untuk terus berinovasi dan melakukan transformasi di berbagai sektor.(*)