Bima, Ntbnews.com – Warga Desa Cenggu, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, yang berprofesi sebagai petani menyesalkan tidak adanya perhatian serius dari pemerintah desa selama banjir mengepung warga desa tersebut.
Seorang petani dari Desa Cenggu yang juga korban banjir beberapa hari lalu, Sudirman mengatakan, hingga hari ketiga pasca banjir tidak ada satu pun aparat desa yang mendata, memberikan bantuan atau sekadar menghibur para petani.
Padahal, kata Sudirman, banjir mengakibatkan ratusan hektare tanaman padi dan bawang gagal panen karena banjir.
“Jangan hanya memperhatikan warga yang rumahnya terendam banjir saja. Kami juga sebagai petani ini mengalami kerugian yang nyata ratusan juta,” ujarnya, Selasa (6/4/2021).
“Jadi, kami meminta kepada pemerintah desa untuk memperhatikan kami,” desak Sudirman.
Sekretaris Desa Cenggu, Hermansyah mengatakan, pihaknya mengaku salah dan menyampaikan permohonan maaf karena terlambat melakukan survei terhadap korban banjir.
Pemerintah desa, lanjut dia, akan menampung aspirasi para petani. Kemudian keluhan tersebut akan disampaikan kepada pemerintah daerah.
“Kami tetap mengusahakan bantuan bagi warga terdampak banjir, terutama petani yang gagal panen,” kata Herman.
Dketahui, pada Senin (5/4/2021) lalu, para petani Desa Cenggu melakukan aksi demonstrasi di depan kantor desa tersebut. Mereka menuntur pemerintah desa mengambil langkah untuk membantu petani yang menjadi korban banjir bandang beberapa hari lalu. (*)
Penulis: Nur Hasanah
Editor: Ahmad Yasin