Bima, ntbnews.com – Massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Merdeka (Geram) pada Kamis (9/12/2021) melakukan aksi di depan Kantor Bupati Kabupaten Bima.
Dari pengakuan Riki selaku koordinator lapangan, aksi tersebut dilakukan sebagai respons atas kesenjangan sosial yang terjadi di tengah masyarakat Kabupaten Bima.
“Adapun tujuan dari kami turun aksi adalah terkait kesenjangan sosial yang terjadi baik anjloknya harga bawang, persoalan pupuk dan yang ketiga itu narkoba yang marak beredar di masyarakat,” jelasnya.
Riki menambahkan, aksi yang mereka dilakukan kemarin merujuk pada tuntutan yang mereka sampaikan pada aksi sebelumnya, yakni tidak adanya langkah serius yang diambil Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima.
Riki menyesalkan sikap Pemkab Bima, khususnya Bupati Bima, yang tidak memiliki keinginan untuk menemui massa aksi.
“Pemerintah daerah saat ini tidak ada usaha mencari solusi terkait persoalan ini. Buktinya Bupati tidak ada itikad baik untuk menemui massa aksi,” tuturnya.
Tuntutan yang paling urgen yang disampaikan oleh massa aksi adalah persoalan narkoba yang beredar setiap minggu di Kabupaten Bima.
“Sejauh ini yang kita lihat ada beberapa yang terjadi di media sosial dan media-media online persoalan reaksi akibat kecanduan narkoba. Contohnya yang terjadi di Kota Bima. Ada salah satu pemuda yang menunjukkan alat kelaminnya kepada ibu-ibu rumah tangga,” ungkapnya.
Massa aksi berharap kepada pihak kepolisian untuk bertindak secara tegas menangkap semua bandar narkoba yang tersebar di Kabupaten Bima.
“Kalau data-datanya kami berani sampaikan asal pihak kepolisian berani menangkap bandar narkoba karena yang kita ketahui di media-media sosial ada beberapa aktivis yang menyuarakan beberapa nama-nama bandar besar narkoba terbesar yang ada di Kabupaten Bima bahkan per minggunya sekitar 3 kg yang beredar di Kabupaten Bima,” tutupnya. (*)
Penulis: Nur Hasanah