Post ADS 1
Daerah  

Pentingnya Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di NTB

MATARAM, ntbnews.com – Dalam upaya menanamkan kesadaran akan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) sebagai fondasi utama dalam menjaga keselamatan pekerja dan keberlanjutan industri di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gede Putu Aryadi, memberikan paparan inspiratif tentang pentingnya K3L di hadapan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mataram pada Kamis, (29/08/2024).

Dalam paparannya, Aryadi menegaskan bahwa budaya K3 harus menjadi strategi perlindungan bagi pekerja serta keberlangsungan usaha.

“K3 harus menjadi budaya dan kebutuhan bagi setiap individu. Dengan pemahaman yang kuat tentang K3, diharapkan setiap orang dapat menjadikannya sebagai kebiasaan hidup yang mendasar,” ujarnya.

K3 sebagai Kesadaran Kolektif
Aryadi menekankan pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai kesadaran kolektif dan kebutuhan bersama dalam dunia kerja.

“Tujuan utama K3 adalah untuk memastikan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja, karena bekerja seharusnya membawa kebahagiaan, bukan musibah. Oleh karena itu, K3 harus menjadi kesadaran kolektif dan kebutuhan bersama,” tegas Aryadi.

Ia menyoroti bahwa penerapan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja wajib dilakukan di semua sektor usaha, baik pemerintah maupun swasta.

Aryadi mengingatkan para mahasiswa STIKes Mataram untuk mulai menanamkan nilai-nilai K3 sejak dini, karena di dunia kerja nanti, norma-norma keselamatan dan kesehatan kerja harus dipatuhi dan diterapkan.

Pentingnya Implementasi UU Keselamatan Kerja

Mantan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi NTB ini juga menekankan pentingnya implementasi UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Menurutnya, norma K3 mencakup berbagai aspek seperti sanitasi, peralatan, SDM, beban kerja, dan proses produksi yang harus diterapkan secara ketat untuk mencegah penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja.

“Pemerintah sangat peduli untuk memastikan setiap proses di perusahaan sesuai dengan standar K3. Implementasi standar K3, seperti pengujian lingkungan kerja dan pengelolaan tata kelola kelembagaan, penting untuk memastikan keselamatan dan kesehatan para pekerja,” jelas Aryadi.

Kesehatan Kerja dan Produktivitas

Keselamatan kerja tidak bisa dipisahkan dari kesehatan kerja. Aryadi menjelaskan bahwa faktor-faktor seperti sistem pencahayaan yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan pekerja dan produktivitasnya.

Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan aspek-aspek kesehatan kerja yang lebih luas, termasuk pelayanan disabilitas dan sanitasi air.

“Penataan tempat dan kondisi ruang kerja juga sangat penting dalam mendukung produktivitas dan kesehatan para pekerja,” tambahnya.

Pentingnya Kompetensi di Era Globalisasi

Aryadi kemudian menekankan pentingnya kompetensi di era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat.

“Mahasiswa harus menguasai teknologi serta dibekali dengan etos kerja dan disiplin yang baik demi menyiapkan SDM yang kompeten,” ujarnya.

Menurutnya, K3L bukan hanya soal kesehatan fisik, tetapi juga kesejahteraan mental para pekerja. Dunia kerja yang sehat adalah dunia kerja yang mampu menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental para pekerjanya.

Program PePaDu Plus dan Job Fair

Dalam sesi diskusi, Aryadi menjelaskan berbagai program yang telah dijalankan oleh Disnakertrans untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kualitas SDM di NTB.

Salah satunya adalah program PePaDu Plus yang bertujuan untuk memaksimalkan kerjasama dan kolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) serta seluruh pemangku kepentingan guna mempersiapkan tenaga kerja agar terserap di dunia industri.

“Calon pekerja tidak hanya diberi pelatihan sesuai permintaan industri, tetapi juga langsung praktik di dunia industri (DUDI), sehingga ketika selesai pelatihan bisa langsung terserap di dunia industri,” jelas Aryadi.

Selain itu, Disnakertrans juga rutin mengadakan Job Fair setiap bulan untuk menjembatani para pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses rekrutmen dan memudahkan lulusan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi mereka.

Pentingnya Kolaborasi untuk Keselamatan Kerja

Aryadi menekankan bahwa keberhasilan dalam dunia kerja adalah hasil dari kerja tim dan kolaborasi yang baik.

“Kunci keberhasilan dalam dunia kerja adalah kerja tim. Hilangkan ego sektoral dan bangun kerja sama,” pungkasnya.

Dengan upaya bersama dari pemerintah, perusahaan, dan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan kesadaran tentang pentingnya K3 akan terus meningkat, menjadikannya sebagai budaya dan kebutuhan bersama.

Keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas industri di NTB, yang membawa manfaat besar bagi seluruh masyarakat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *