LOMBOK TENGAH, ntbnews.com – Warga Pantai Are Guling, Kecamatan Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat pria tanpa identitas yang mengapung di laut.
Penemuan ini segera dilaporkan ke pihak kepolisian, yang langsung melakukan evakuasi bersama Badan SAR Nasional (Basarnas) guna memastikan proses penanganan jenazah berjalan dengan cepat dan tepat.
Kapolsek Kawasan Mandalika, AKP Rahel Elsa Mbuik, mengonfirmasi bahwa laporan dari masyarakat diterima dan tim gabungan langsung menuju lokasi.
“Kami bersama Basarnas segera menuju lokasi setelah menerima laporan dari masyarakat terkait penemuan mayat di Pantai Are Guling,” ujarnya kepada wartawan pada Selasa (18/02/2025).
Proses evakuasi jenazah berlangsung dengan penuh kehati-hatian mengingat kondisi mayat yang sudah mengalami pembengkakan serta tanda-tanda pembusukan.
Pihak kepolisian menekankan pentingnya penanganan yang profesional untuk menghindari potensi risiko kesehatan dan memastikan bukti-bukti forensik tetap terjaga.
Setelah berhasil diangkat dari perairan, jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan tersebut meliputi autopsi guna mengetahui penyebab kematian dan mengidentifikasi korban.
Langkah ini dianggap krusial untuk mengungkap kronologi peristiwa yang terjadi di lokasi.
Kapolsek Mandalika juga mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga agar segera melaporkan kepada pihak kepolisian.
“Kami masih terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas korban serta penyebab kematiannya,” tambah AKP Rahel Elsa Mbuik.
Imbauan ini bertujuan agar pihak berwenang dapat segera menghubungi keluarga yang berhak mendapatkan informasi mengenai identitas jenazah.
Hingga saat ini, penyebab kematian korban masih belum diketahui secara resmi. Polisi dan Basarnas terus mengumpulkan informasi lebih lanjut untuk mengungkap fakta di balik penemuan mengejutkan ini.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menyampaikan informasi yang mungkin berkaitan dengan kasus tersebut kepada pihak berwenang. (*)
