Post ADS 1
Daerah  

Pemprov NTB Lakukan Pengawasan Terhadap Kenaikan Harga Bahan Pokok menjelang Masa Kampanye

Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti

NTBNEWS.COM- Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mulai Selasa, 28 November 2023 kemarin, sudah memasuki masa kampanye. Dan akan berakhir pada 10 Februari 2024.

Memasuki masa kampanye tersebut, Pemprov NTB akan intens melakukan pengawasan terhadap kenaikan harga bahan pokok.

Pasalnya, pada waktu tersebut, permintaan bahan pokok biasanya akan meningkat.

“Yang perlu kita awasi adalah terutama saat kampanye dan natal. Itu biasanya permintaan akan banyak,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, pada Rabu, 29 November 2023.

Sejauh ini, kata Nelly, harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di NTB masih sama dengan sebelumnya. Seperti gula masih mengalami kenaikan. Sementara untuk harga daging mengalami penurunan.

“Tidak ada (gula) yang masuk, makanya mahal. Kita punya pabrik gula, tapi bahan bakunya juga impor ini yang membuat pasokan gula kita berkurang, jadi bukan tidak ada, tapi karena pasokan kurang maka harganya naik,” jelasnya.

Untuk itu, memastikan stabilitas harga bahan pokok pada masa kampanye, Pemprov NTB rutin melakukan operasi pasar.

“Kalau stabilitas sembako kita tetap berjalan ya. Kita akan rutin melakukan operasi pasar. Kami sudah komunikasi dengan kabupaten dan kota supaya dalam rangka menjaga stabilisasi ini kita operasi pasar rutin se-NTB,” terangnya.

Selain operasi pasar, lanjut Nelly, pihaknya juga berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk meminta petani binaannya agar mengeluarkan stok yang ada, seperti cabe dan sebagainya. Dengan demikian, dapat menekan harga cabe di pasar.

Sementara itu, untuk bahan pokok yang lain, seperti beras, juga masih menjadi persoalan. Selain ketersediaan stok di Bulog yang mulai menipis, masa panen raya juga dipastikan akan mundur.

“Mudah-mudahan (panen raya) bisa mengendalikan kondisi harga yang masih tinggi. Sementara operasi pasar dari Bulog masih berlanjut, cuman mulai kita batasi jumlahnya, karena memang kita harus mengakui, Bulog juga harus menjaga stoknya,” ungkapnya. (MYM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *