KOTA MATARAM, ntbnews.com – Pemerintah Kota Mataram resmi menetapkan status siaga darurat kekeringan setelah menerima laporan dari sejumlah warga di beberapa kelurahan terkait kesulitan mendapatkan air bersih dan irigasi pertanian.
Kondisi kekeringan ini sangat berdampak pada sektor rumah tangga dan para produsen tahu tempe yang sangat membutuhkan air bersih untuk operasional sehari-hari.
“Produsen tahu tempe ini sangat membutuhkan air bersih. Mereka mengalami debit air yang kurang. Ini laporan masyarakat yang kita terima. Rumah tangga juga kekurangan air,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Irwan Rahadi, pada Senin (30/9/2024).
Siaga Darurat Hingga Akhir Tahun
Irwan menambahkan, status siaga kekeringan ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir tahun 2024.
“Surat Keputusan (SK) siaga darurat kekeringan ini berlaku sampai akhir Desember, karena kita belum bisa memprediksi perubahan cuaca. Kami tidak mau kecolongan,” tegasnya.
BPBD Kota Mataram mengusulkan peningkatan status ini untuk memastikan langkah-langkah penanganan darurat dapat segera dilakukan.
“Kita menyuplai persediaan air di wilayah-wilayah yang masyarakatnya mengalami kekurangan air,” jelas Irwan.
Langkah Penanganan Maksimal
Dengan penetapan status siaga darurat ini, diharapkan penanganan kekeringan di Kota Mataram dapat dilakukan lebih optimal.
Irwan juga menegaskan bahwa sebelumnya beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Mataram telah berperan aktif dalam membantu penanganan kekeringan di beberapa daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mengalami kondisi kritis.
“Selama ini, ada permintaan dari beberapa dinas yang mendukung daerah lain yang lebih kritis. Namun, dengan kondisi ini, kita harus menaikkan statusnya agar bisa mengambil langkah-langkah komprehensif untuk penanganan di daerah sendiri,” jelasnya lebih lanjut.
Antisipasi Bencana Lainnya
Jika nantinya musim hujan datang, status siaga darurat kekeringan ini akan dicabut. Namun, Pemkot Mataram bersama BPBD dan OPD terkait akan segera bersiap untuk menghadapi potensi bencana lainnya, seperti banjir yang mungkin terjadi akibat peralihan musim.
“Kita akan bersiap-siap dengan siaga bencana banjir dan lainnya,” kata Irwan mengakhiri.
Dengan kondisi kekeringan yang terjadi di beberapa wilayah, diharapkan langkah-langkah strategis dari Pemerintah Kota Mataram dapat membantu mengurangi dampak yang dirasakan masyarakat, serta mencegah terjadinya kekurangan air lebih lanjut.(*)