Post ADS 1
Daerah  

Pemkot Mataram Targetkan 862.000 Wisatawan pada 2025, Dorong Konsep Urban Tourism

KOTA MATARAM, ntbnews.com – Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Pariwisata menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 862.000 orang pada tahun 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 700.000 wisatawan. Target tersebut mencakup wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudra, menjelaskan bahwa pihaknya tengah gencar mempromosikan konsep urban tourism (wisata perkotaan) sebagai daya tarik utama.

Salah satu strategi yang dilakukan adalah menyusun rute wisata terpadu yang menghubungkan sejumlah ikon budaya dan sejarah di dalam kota.

“Kami menghadirkan rute terpadu, yakni dari Taman Mayura, yang pernah menjadi pusat administrasi kerajaan, hingga Ampenan, pelabuhan tertua dan saksi akulturasi etnis. Harapannya, wisatawan merasakan langsung harmoni sosial serta keberagaman spiritual dan budaya,” ujar Cahya, Selasa (20/5/2025).

Rute yang dirancang meliputi Taman Mayura, Islamic Center, Kelenteng Po Hwa Kong, hingga kawasan Kota Tua Ampenan. Setiap titik dipilih untuk mewakili keberagaman budaya, spiritualitas, dan sejarah Mataram yang kaya.

Warga setempat turut menyambut positif langkah ini. Kiki (34), warga Ampenan, menilai inisiatif tersebut dapat menghidupkan kembali peran historis kawasan tersebut.

“Dulu Ampenan dikenal sebagai jantung perekonomian kolonial. Kalau penataannya tepat, kawasan ini dapat menjadi magnet wisata urban yang lain dari yang lain,” katanya.

Sebagai bentuk konkret pengembangan urban tourism, Pemkot juga akan menyelenggarakan sejumlah festival budaya di setiap titik rute.

Rangkaian acara tersebut mencakup: Pameran naskah lontar di Taman Mayura, Panggung musik keagamaan di Islamic Center.

Kemudian, pertunjukan barongsai di Kelenteng Po Hwa Kong serta Bazar kuliner tradisional di kawasan Ampenan.

Kegiatan ini akan menjadi bagian dari calendar of events Kota Mataram untuk menarik minat wisatawan sekaligus menghidupkan ekonomi kreatif lokal.

Lebih lanjut, Pemkot juga berencana membentuk lembaga pengawas pariwisata guna menjamin kualitas pelayanan serta menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya di setiap destinasi.

“Urban tourism bukan sekadar menghadirkan objek, tetapi mengemas pengalaman berkelanjutan yang mencerminkan identitas kota. Kami ingin Kota Mataram segera muncul sebagai destinasi urban tourism berkelas dunia. Yang bukan hanya dikunjungi, tetapi juga dikenang karena mozaik multikulturalnya,” papar Cahya.

Dengan strategi ini, Mataram berambisi memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata unggulan yang mengedepankan keragaman budaya, sejarah, dan keharmonisan sosial. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *