LOMBOK UTARA, ntbnews.com – Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Lombok Utara (KLU) memberikan bantuan peralatan tangkap serta dukungan pengolahan dan pemasaran hasil laut kepada 28 kelompok nelayan di wilayah tersebut.
Bantuan ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni tahun 2025 dengan total anggaran sekitar Rp 1 miliar.
Kepala DKP3 KLU, Tresnahadi, menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan, terutama di saat cuaca ekstrem yang sering terjadi.
Sebanyak 25 kelompok nelayan menerima peralatan tangkap seperti sampan dan jaring, sedangkan tiga kelompok lainnya yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran (Polaksar) mendapatkan bantuan terkait pengolahan hasil tangkapan laut.
“Bantuan ini kami berikan agar nelayan tetap dapat melaut dan mendapatkan pendapatan, terutama bagi mereka yang bergantung sepenuhnya pada hasil laut. Selain itu, dengan adanya dukungan pengolahan dan pemasaran, kami berharap dapat mendorong peningkatan produktivitas dan mandiri bagi nelayan di Lombok Utara,” ujar Tresnahadi, Kamis (13/2/2025).
Bantuan yang diberikan juga dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan nelayan pada bantuan eksternal.
Dengan dukungan ini, sektor perikanan lokal diharapkan dapat berkembang lebih optimal, membuka peluang pasar baru, dan menciptakan pengelolaan hasil laut yang lebih efisien serta berkelanjutan.
Meningkatkan Kemandirian Nelayan di Tengah Perubahan Iklim
Selain memberikan bantuan peralatan dan pengolahan, DKP3 KLU juga berharap upaya ini dapat membantu nelayan dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin tidak menentu.
Tresnahadi menambahkan, bantuan tersebut diharapkan bisa memperkuat ketahanan nelayan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang sering mengganggu hasil tangkapan mereka.
“Bantuan ini tidak hanya untuk meringankan beban nelayan, tetapi juga untuk mendukung mereka dalam beradaptasi dengan kondisi iklim yang semakin sulit diprediksi, sekaligus membuka peluang baru dalam pengelolaan hasil laut yang lebih efisien dan berkelanjutan,” tambahnya.
Prioritaskan Bantuan untuk Petani
Tahun 2025 ini, kelompok nelayan tidak menerima bantuan pangan dari Cadangan Pangan Pemerintah. Hal ini disebabkan oleh prioritas bantuan yang diberikan kepada petani yang terdampak oleh cuaca ekstrem.
Tresnahadi menegaskan bahwa bantuan pangan bagi nelayan telah diberikan selama dua tahun berturut-turut, dan tahun ini, perhatian difokuskan pada petani yang mengalami kesulitan akibat perubahan cuaca yang ekstrem.
“Bukan berarti kami mengabaikan kelompok nelayan. Selama dua tahun berturut-turut, mereka sudah menerima bantuan pangan. Namun, tahun ini kami harus memprioritaskan petani yang terhimpit oleh cuaca ekstrem. Kelompok nelayan akan tetap mendapat bantuan peralatan dan dukungan pengelolaan hasil laut,” katanya.
Dengan dukungan yang terus diberikan, diharapkan sektor perikanan di Kabupaten Lombok Utara dapat terus berkembang, meningkatkan kemandirian para nelayan, serta beradaptasi dengan perubahan iklim yang semakin menantang. (*)