Bima, ntbnews.com – Pada Jumat (9/7/2021) sekitar pukul 09.40 Wita, sejumlah orang tua dan para remaja berseragam sekolah melakukan aksi demonstrasi di cabang Desa Talabiu, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.
Demonstrasi dan pemblokiran jalan tersebut terjadi karena tak ada satu pun siswa dari Desa Talabiu yang diterima di SMAN 1 Woha.
Selain memblokir jalan, warga dan para remaja berseragam sekolah tersebut membakar ban di tengah jalan sehingga mengakibatkan kemacetan.
Tokoh pemuda Desa Talabiu, yang juga ikut dalam aksi demonstrasi tersebut, Arif Munandar menyebutkan, para orang tua siswa meminta pihak sekolah SMAN I Woha menambah kouta siswa dan kelas.
“Agar dapat menampung siswa-siswa yang masuk dalam lingkup zonasi SMAN 1 Woha,” terang Arif.
Dia menegaskan, pihak sekolah harus mempertimbangkan kembali semua murid dari Talabiu yang tidak lolos sistem zonasi.
“Jumlahnya 42 orang yang daftar,” ungkapnya.
Setelah warga melakukan demonstrasi, kedua belah pihak melakukan mediasi. Akhirnya, sejumlah kesepakatan bersama yang diambil pihak sekolah dan warga Talabiu.
Mereka meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB melalui Kepala SMAN 1 Woha agar mengakomodir pendaftar dalam zonasi yang dinyatakan tak diterima di sekolah tersebut.
Selain itu, jika sebelumnya hanya sepuluh rombongan belajar atau kelas, maka mereka meminta penambahan dua rombongan belajar, sehingga menjadi dua belas kelas.
Kesepakatan yang dituangkan dalam surat pernyataan bersama tersebut ditandatangani Camat Woha, Irfan; Anggota DPRD Kabupaten Bima, Firdaus; Kapolsek Woha, Saiful Anwar, dan Danramil Woha, Ibrahim. (*)
Penulis: Arif Sofyandi
Editor: Ufqil Mubin