Post ADS 1
Daerah  

Pariwisata Tiga Gili di Lombok Utara Terdampak Kebijakan Efisiensi Anggaran Pemerintah

LOMBOK UTARA, ntbnews.com – yang terdiri dari Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air – kini merasakan imbas dari kebijakan efisiensi anggaran yang dicanangkan oleh pemerintah.

Meskipun dampak langsung belum terasa signifikan, kebijakan tersebut mempengaruhi berbagai aktivitas perjalanan dinas, termasuk kegiatan wisata seperti snorkeling trip yang selama ini digelar oleh instansi pemerintah dan BUMN.

Dampak pada Aktivitas Wisata dan Perjalanan Dinas

Ketua Gili Hotel Association (GHA), Lalu Kusnawan, menyatakan bahwa kegiatan seperti snorkeling trip kini turut terdampak.

“Kegiatan seperti snorkeling trip juga terkena dampaknya. Karena biasanya perusahaan korporat atau BUMN yang biasanya mengadakan kegiatan di Lombok dan menggunakan jasa hotel serta aktivitas snorkeling,”kata Lalu Kusnawan, Kamis (20/2/2025)

Penurunan anggaran perjalanan dinas dari instansi pemerintah dan BUMN membuat sejumlah perusahaan mengurangi, bahkan meniadakan, kegiatan tersebut.

Hal ini tentunya memberikan tekanan pada pelaku usaha di Tiga Gili yang sangat bergantung pada pendapatan dari aktivitas wisata.

Optimisme di Tengah Tantangan

Meski demikian, Lalu Kusnawan tetap optimis akan adanya solusi ke depannya. Ia menilai bahwa reputasi Tiga Gili di kalangan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, menjadi modal kuat untuk bertahan.

“Kalau dibandingkan dengan daerah lain, seperti Kota Mataram maupun Lombok Barat. Dampak di Lombok Utara, terutama di Tiga Gili masih relatif kecil, tapi tetap kita juga kena,” ungkapnya.

Selain itu, tingkat hunian kamar hotel di Tiga Gili yang mencapai 50 persen dengan rata-rata kunjungan antara 1.000 hingga 1.500 wisatawan setiap harinya menunjukkan bahwa destinasi ini masih digemari.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa Tiga Gili masih menjadi destinasi favorit bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Kami harus optimis, industri pariwisata di Tiga Gili akan tetap bertahan meskipun ada tantangan dari kebijakan efisiensi anggaran pemerintah,” kata Kusnawan.

Harapan untuk Dukungan Pemerintah

Dalam menghadapi tantangan ini, pelaku industri pariwisata mengharapkan dukungan berkelanjutan dari pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat.

Dukungan tersebut sangat krusial untuk memastikan kelangsungan usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, terutama di destinasi wisata unggulan seperti Tiga Gili.

Lebih lanjut, meskipun ada kekhawatiran terkait kemungkinan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat efisiensi anggaran, pihak GHA tetap berharap agar hal tersebut tidak terjadi.

Dukungan yang konsisten dari berbagai pihak diharapkan mampu menjaga kestabilan dan pertumbuhan pariwisata di wilayah Lombok Utara. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *