LOMBOK UTARA, ntbnews.com – Krisis air bersih yang melanda Gili Meno telah berlangsung lebih dari satu bulan, memberikan dampak signifikan terhadap pelaku usaha dan masyarakat setempat.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara mengimplementasikan solusi jangka pendek dengan memasok air bersih dari daratan.
Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu, menegaskan pentingnya langkah cepat dalam menangani krisis air di Gili Meno.
“Saya kira mesti ada langkah, jangan sampai masyarakat Meno kekurangan air. Kalau dia habis sampai bulan ini, harus kita lanjutkan sampai hidran itu selesai dibangun,” ujar Djohan dalam pernyataannya pada Kamis (12/09/2024).
Pembangunan hidran sebagai solusi jangka panjang kini sedang dalam proses. Djohan menjelaskan, Pemda KLU bekerja sama dengan pihak ketiga, yaitu PT TCN, untuk menyediakan air bersih.
“Kalau hidran sudah jadi, itu akan kita pakai. Sementara droping air dari daratan kita hentikan, sambil menunggu dibangunkan secara permanen yang melalui proses penyulingan air laut,” tambahnya.
Target penyelesaian pembangunan permanen untuk pengolahan air bersih di Gili Meno adalah dalam waktu satu tahun.
“Saat ini, kita dahulukan yang hidran agar bisa dengan cepat air bersih tersedia bagi masyarakat di Meno ini,” jelasnya.
Djohan juga menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan sumber air. “Kalau pembangunan penyulingan air laut itu sudah jadi, ya hidran ini kita stop. Karena kalau kita pakai air bawah tanah nanti takutnya bisa tengelam. Apalagi ini pulau kecil,” ungkapnya.
Gili Meno, yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata utama, diharapkan mampu pulih dari krisis ini. Djohan berharap semua pihak, terutama masyarakat, dapat memahami bahwa penyediaan air bersih sedang berproses.
“Kita juga mau pembangunan ini lebih cepat lebih baik. Yang penting masyarakat jangan ribut dulu lah,” tuturnya.
Dengan langkah-langkah ini, Pemda Lombok Utara berupaya mengatasi krisis air bersih di Gili Meno dan memastikan keberlangsungan ekonomi masyarakat yang bergantung pada pariwisata.(*)