Post ADS 1
Daerah  

Keluhan Siswa Terkait Program Makan Bergizi Gratis di Lombok Timur, Direspons oleh Ahli Gizi

LOMBOK TIMUR, ntbnews.com – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), yang dimulai pada hari pertama pekan ini, mendapatkan sejumlah keluhan dari para siswa sekolah terkait dengan rasa dan kematangan makanan yang dibagikan.

Makanan yang diberikan, seperti tahu yang dianggap lembek dan terasa asam, serta daging ayam yang dinilai belum matang sempurna, menjadi sorotan.

Selain itu, pengantaran makanan yang terlambat juga menjadi perhatian bagi beberapa guru, karena sebagian siswa SD telah pulang saat makanan tiba.

Menanggapi keluhan tersebut, Linda Amelia, Ahli Gizi Dapur Mitra di Yayasan Buak Ate Kembang Mate, yang terlibat dalam program ini, membantah tuduhan terkait ketidakmatangan makanan dan masalah rasa.

Ia menjelaskan bahwa seluruh makanan yang dibagikan telah dimasak dengan kematangan yang baik, serta memenuhi standar gizi yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

“Nilai gizinya sesuai dengan anggaran, per ompreng itu mencukupi setiap kebutuhan per anak. Gizi diatur sesuai dengan pengelompokan umur mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA,” ungkap Linda Amelia, Rabu (15/01/2025).

Terkait keluhan tentang rasa dan kematangan makanan, Linda menegaskan bahwa pihaknya selalu melakukan pemeriksaan secara teliti sebelum mengirim makanan ke sekolah-sekolah.

Ia bahkan meragukan adanya masalah kematangan makanan, mengingat lebih dari 3.000 porsi makanan disiapkan dan hanya dua porsi yang diduga bermasalah.

“Tidak mungkin ada yang tidak matang, masak dari 3 ribu lebih yang kita siapkan hanya 2 ompreng yang tidak matang? Kan aneh itu,” kata Linda, menanggapi keluhan yang berkembang di kalangan siswa.

Namun, para siswa yang menerima makanan pada hari pertama program tersebut mengaku sebagian tidak menghabiskan makanan karena tekstur tahu yang lembek dan asam, serta daging ayam yang dianggap belum matang.

Beberapa siswa pun meminta agar makanan tersebut dimasak lebih matang lagi.

“Memang hari pertama sudah sesuai dengan standar gizinya, tapi untuk yang setengah matang itu memang tidak sesuai,” ujar seorang siswa yang enggan disebutkan namanya, menjelaskan ketidakpuasan mereka terhadap makanan yang dibagikan.

Meski demikian, Linda Amelia menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan persiapan sesuai prosedur yang ada dan memastikan kadar gizi makanan telah disesuaikan dengan standar yang ditetapkan.

Ia juga mengakui adanya evaluasi terhadap kejadian tersebut untuk memperbaiki pelaksanaan program MBG ke depan, terutama dalam hal kualitas masakan.

“Kami sudah perhatikan betul kualitas setiap bahan makanan, karena kualitas yang paling kami perhatikan. Setiap bahan yang masuk selalu kami cek, jika ada yang kurang bagus maka kami kembalikan ke suppliernya,” kata Linda Amelia.

Dengan adanya evaluasi dan komitmen untuk meningkatkan kualitas, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi siswa di Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *