LOMBOK TIMUR, ntbnews.com – Kebakaran padang savana di Bukit Anak Dara akhirnya berhasil dipadamkan total setelah tiga hari api menjalar. Bukit yang sebelumnya hijau kini berubah menjadi kehitaman, menunjukkan bekas kebakaran yang melanda kawasan ini.
Tim Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkahutla) bersama Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Rinjani memastikan bahwa kebakaran yang melanda savana Bukit Anak Dara di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, telah berhasil dipadamkan sepenuhnya.
Menurut Kepala Seksi Perlindungan dan KSDAE KPH Rinjani Timur, Lalu Iskandar, kebakaran yang dimulai dari titik api di puncak Bukit Anak Dara pada Sabtu malam hingga Senin malam berhasil dipadamkan total pada pukul 00.00 WITA.
“Dari pantauan kami tadi malam dari Resort Sembalun, titik api sudah berhasil dipadamkan secara total,” kata Lalu Iskandar pada Selasa (3/9/2024).
Kebakaran Melahap 286 Hektare Padang Savana
Lalu Iskandar menjelaskan bahwa berdasarkan pemetaan titik poligon dan delimitasi, kebakaran melahap sekitar 286 hektare lahan, dimulai dari puncak bukit hingga mendekati Bukit Selong.
Upaya pemadaman dilakukan menggunakan peralatan seadanya dengan bantuan dari TNI, Polri, Pengelola, BTNGR, BPKH, serta dukungan masyarakat setempat.
“Alhamdulillah api sudah berhasil dipadamkan secara total dan terpantau tidak ada lagi kepulan asap atau titik api. Tentunya ini berkat kerja sama semua pihak,” ujar Lalu Iskandar.
Pendakian Bukit Anak Dara Ditutup Sementara
Akibat kebakaran yang diduga terjadi karena kelalaian, pendakian ke Bukit Anak Dara ditutup mulai Selasa, 3 September 2024, hingga waktu yang belum dapat ditentukan.
Penutupan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk memastikan situasi benar-benar aman.
“Instruksi langsung dari Kepala BPKPH Rinjani untuk dilakukan penutupan. Instruksi itu wajib hukumnya untuk diikuti, jika tidak maka akan diproses sesuai aturan,” tegas Lalu Iskandar.
Penyebab Kebakaran dan Langkah Pencegahan
Penyebab kebakaran diduga berasal dari kelalaian pengelola dan petugas di Bukit Anak Dara. Oleh karena itu, pihak pengelola diimbau untuk meningkatkan sosialisasi dan memperbanyak rambu-rambu peringatan di sepanjang jalur pendakian.
“Kami imbau kepada seluruh pengunjung untuk tetap mematuhi SOP yang ada, jangan membuat api unggun di puncak tanpa pengawasan pengelola. Jika dilanggar, maka siap-siap akan diproses,” tandas Lalu Iskandar.
Pihak KPH juga diminta untuk terus mengingatkan pengelola agar lebih waspada dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Keselamatan dan kelestarian alam menjadi prioritas utama dalam menjaga Bukit Anak Dara sebagai destinasi wisata yang aman dan terjaga.(*)