Post ADS 1
Daerah  

Kasus Gigitan Anjing Suspek Rabies di Bima Meningkat, Stok Vaksin Kosong

BIMA, ntbnews.com – Kasus gigitan anjing suspek rabies di Kabupaten Bima menunjukkan peningkatan signifikan. Dari Januari hingga Juli 2024, tercatat sebanyak 340 warga menjadi korban gigitan anjing.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Bima, Taufik Walhidayah, pada Rabu (14/8/2024).

“Hingga pertengahan tahun 2024 ada 340 kasus gigitan yang kami data. Untuk stok dosisnya di dinas masih kosong,” ujar Taufik.

Ia menjelaskan bahwa mayoritas korban gigitan adalah anak-anak, disusul oleh orang dewasa dan lanjut usia (lansia).

“Sebagian besar korban masih berusia anak-anak. Mereka rata-rata diserang anjing ketika bermain, jalan bahkan saat duduk di halaman rumah,” tambahnya.

Meskipun jumlah kasus terus meningkat, stok vaksinasi untuk anjing di Disnakeswan Bima saat ini habis. Taufik menyebutkan bahwa ribuan dosis bantuan dari pemerintah pusat telah habis digunakan beberapa waktu lalu.

“Lima ribu dosis bantuan dari pusat sebelumnya sudah habis. Sekarang kami masih menunggu dari pusat lagi, dan kini masih dalam perjalanan. Dua atau tiga hari lagi akan sampai,” terangnya.

Taufik menegaskan bahwa penanganan vaksinasi anjing rabies tidak sepenuhnya dapat ditangani oleh Pemkab Bima karena keterbatasan anggaran.

“Pemkab hanya mengalokasikan dana untuk biaya operasional petugas yang turun ke lapangan, tidak dengan biaya pengadaan dosis. Sejauh ini kami andalkan dosis bantuan dari pemerintah pusat,” bebernya.

Untuk menekan angka kasus gigitan, Disnakeswan Bima terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Sosialisasi tetap dilakukan, bahkan kami sudah pasang spanduk sosialisasi soal anjing rabies ke 18 kecamatan di Bima,” jelas Taufik.

Namun, upaya ini menghadapi tantangan karena sebagian warga menolak anjing peliharaannya divaksin. Mereka beralasan bahwa anjing mereka tidak akan lagi bisa berfungsi dengan baik jika diberikan vaksin.

“Padahal itu kan gak ada pengaruhnya. Sedangkan tujuan vaksin ini hanya untuk menyehatkan anjing biar gak terpapar virus rabies,” tandasnya.

Dengan terus meningkatnya kasus gigitan anjing di Kabupaten Bima, Disnakeswan berharap masyarakat lebih memahami pentingnya vaksinasi untuk mencegah penyebaran rabies dan melindungi kesehatan masyarakat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *