Bima, Ntbnews.com – Warga Desa Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima menggelar aksi dengan memblokir jalan. Aksi tersebut merupakan buntut dari protes mereka tehadap Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) yang tak kunjung memperbaiki jalan lintas provinsi di desa tersebut.
Bertempat di kompleks pertokoan, aksi tersebut terjadi sekitar pukul 09.15 Wita, yang dipimpin Andi Azis dan Idrus Muhsin. Selain batu dan kayu, material lain seperti pohon pisang dan tong sampah hingga meja terlihat berserakan di tengah jalan.
Dalam aksinya, mereka menuntut percepatan perbaikan dan pengaspalan jalan di wilayah desa tersebut.
Sementara itu, Kapolsek Woha, Edy Prayitno yang hadir di tengah massa aksi langsung melakukan negosiasi. Menurut dia, tuntutan massa akan segera direalisasikan.
“Setelah selesai pekerjaan di Kecamatan Lambu akan langsung bergeser pekerjaannya di wilayah Kecamatan Woha,” jelas Edy, Selasa (18/5/2021).
Untuk itu, dia berharap warga bersabar. Mengingat pengerjaan masih dilakukan di wilayah lain.
Camat Woha, Irfan menyampaikan ucapan terima kasih terhadap warga desa yang menunjukkan keprihatinan serta kepedulian terhadap kondisi jalan di jalur pertokoan yang cukup lama mengalami kerusakan.
“Ini wilayah saya. Namun jalur beda karena ini jalur provinsi yang menggunakan anggaran APBD I,” beber Irfan.
Pada kesempatan tersebut, Irfan juga menyampaikan bahwa pada 2020 pemerintah sudah melakukan perbaikan drainase sesuai kebutuhan masyarakat.
“Selama ini air di tempat tersebut tidak ada pembuangan. Alhamdulillah hari ini airnya sudah tersedot dan lancar. Dan saya sudah laporkan ke Gubernur (terkait) deker yang bermasalah di cabang pertigaan Telkom Tente dan depan Kantor Koramil Woha,” ungkap Irfan.
Senadan dengan Edy, Irfan juga menyampaikan hasil konfirmasinya dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB, bahwa pelaksanaan proyek sedang berlangsung di Kecamatan Lambu.
“Selanjutnya tinggal jalan raya. Di tahun 2020 melalui kontrak jangka panjang, Pak Gubernur sudah tanda tangan dengan kontraktor pemenang. Anggaran sebesar 38 miliar. Tetapi paketnya bukan saja di sini dikerjakan oleh kontraktor, antara lain di Jalan Lintas Talabiu-Parado, Waro-Langgudu sampai ke Sape,” lanjut Irfan.
Kata dia, aksi blokade jalan sudah itu sudah dilaporkannya ke pak Gubernur melalui WhatsApp pribadinya.
“Saya belum bisa memberikan kepastian kapan dikerjakan di sini. Untuk diketahui oleh kita semua bahwa kontraktor ini satu orang. Namun jalurnya banyak dikerjakan,” katanya.
“Saya harap kepada semuanya agar tetap bersabar. Dan saya sudah wanti-wanti agar kiranya setelah selesai pekerjaan di Lambu agar langsung bekerja di Kecamatan Woha,” tutup Irfan. (*)
Penulis: Arif Sofyandi
Editor: Ikbal Hidayat