Mataram, ntbnews.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima melalu Bidang Riset dan Analisis, menggelar dialog publik secara virtual dengan tema “Research and World Development Scientific” , pada Senin (20/3/2023).
Ketua Bidang Riset dan Analisis, yang juga moderator dalam kegiatan diskusi publik tersebut, Burhanudin menyebutkan bahwa tema ini diusung adalah untuk mengetahui dan memahami perkembangan peradaban dunia.
“Baik dalam perkembangan riset maupun dalam perkembangan ilmu pengetahuan dunia. Sehingga setiap kita bisa memetakan sikap dan langkah untuk menghadapinya,” bebernya.
Sementara itu, Arif Sofyandi yang merupakan Dosen Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA) Mataram menyebutkan bahwa penelitian (research) adalah mencari dan terus mencari dan tidak akan pernah terhenti sampai peradaban ini selesai.
“Kata research atau mencari sebenarnya berawal daripada hadist Nabi Muhammad SAW yakni tholabul ilmi atau mencari ilmu karena itu, kata research harus dilekatkan pada setiap individu,” terangnya.
Ia menjelaskan, penelitian dilakukan untuk meningkatkan pemahaman kita. Penelitian memberikan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan. Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan peradaban dunia.
“Riset dan pengembangan atau dikenal sebagai Research and Development, yaitu penelitian dengan tujuan melakukan riset untuk memperoleh informasi. Selanjutnya, informasi tersebut bisa dikembangkan berdasarkan kebutuhan para peneliti.” bebernya.
Kata dia, ilmu pengetahuan dikembangkan dengan berlandaskan tiga hal yaitu yaitu apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) serta untuk apa (aksiologi). Tidak hanya memecahkan persoalan yang dihadapi manusia, ilmu pengetahuan juga diharapkan dapat meramalkan serta mengontrol fenomena.
Arif menyebutkan, dari masa ke masa perkembangan ilmu pengetahuan di dunia. Mulai dari masa awal ilmu pengetahuan, atau zaman purba, kemudian kehebatan Yunani Kuno, Thales, Phitagoras, Bani Abbasiyah (Masa Keemasan Islam) hingga Renaisance.
“Pun pada hari ini kita dihujani dengan perkembangan dan pertumbuhan tekhnologi seperti rumput yang tumbuh di musim hujan. Berapa banyak fitur-fitur yang tersedia yang kapan saja dan setiap waktu siapapun bisa mengaksesnya,” tutur dia.
Belum selesai transformasi Industri 4.0 kini hadir lagi Industri atau Society 5.0 sebagai penyempurna industri-industri sebelumnya. Society 5.0 digagas oleh negara Jepang atau lebih dikenal dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah kemampuan komputer atau robot yang dikendalikan oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia dengan kecerdasannya.
Ia menjelaskan, walaupun saat ini, telah banyak sektor pekerjaan yang yang memanfaatkan teknologi artificial intelligence namun belum sepenuhnya dapat menggantikan peran manusia.
“Dengan demikian, manusia ke depan yang dibutuhkan oleh peradaban harus memiliki lima kriteria dalam dirinya agar dapat bertahan dan terus bersaing dengan perkembangan tekhnologi ialah critical thingking, creativity, inovation, communication and collaboration,” bebernya.(Akbar)