Post ADS 1
Daerah  

Gempa Tektonik Guncang Selatan NTB, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

MATARAM, ntbnews.com – Wilayah selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) diguncang gempa bumi tektonik pada Minggu, 18 Mei 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa tersebut memiliki magnitudo M 5,2 dan berpusat di laut pada koordinat 10,53° LS dan 116,12° BT, atau sekitar 203 km barat daya Lombok Tengah dengan kedalaman 51 km.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Sumawan, ST, MM, menjelaskan bahwa gempa bumi ini tergolong dangkal dan dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng di wilayah tersebut.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust),” ujar Sumawan dalam keterangannya.

Dampak dan Wilayah yang Merasakan Getaran

Gempa ini dirasakan di beberapa wilayah di NTB dan Bali dengan intensitas berbeda berdasarkan skala MMI (Modified Mercalli Intensity).

Di Mataram dan Lombok Barat, getaran dirasakan pada skala III MMI, yang artinya getaran terasa nyata di dalam rumah, seperti ada truk besar yang melintas.

Sementara di Denpasar, getaran berada pada skala II-III MMI, dan di wilayah Lombok Timur, Badung, serta Karangasem, getaran berada pada skala II MMI.

“Hingga pukul 13.15 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock),” tambah Sumawan.

Tidak Berpotensi Tsunami

BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, mengingat magnitudo dan kedalaman gempa yang tidak cukup kuat untuk memicu pergerakan air laut secara masif.

Imbauan untuk Masyarakat

Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan waspada, serta tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. BMKG juga mengimbau warga agar menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

“Pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa dan tidak mengalami kerusakan struktural yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” imbau Sumawan.

Untuk informasi gempa bumi terkini dan upaya mitigasi, masyarakat diharapkan selalu mengakses kanal resmi BMKG. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *