Post ADS 1
Daerah  

Gempa Bumi Magnitudo 4,5 Guncang Lombok dan Sumbawa, Tidak Berpotensi Tsunami

MATARAM, ntbnews.com – Wilayah Lombok dan Sumbawa diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,5 pada Sabtu (2/11/2024), pukul 15.20 Wita. Menurut analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa terletak pada koordinat 9,53° LS; 117,54° BT, yang berlokasi di laut, tepatnya 115 km tenggara Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada kedalaman 15 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini tergolong sebagai gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia dengan pergerakan naik (Thrust Fault),” kata Kepala Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi SSi.

Dari laporan masyarakat, dampak gempa dirasakan di beberapa wilayah dengan tingkat guncangan berbeda. Di Sumbawa, getaran tercatat pada skala III – IV MMI, di mana banyak orang merasakannya di dalam rumah, dan beberapa bahkan melihat gerabah pecah serta mendengar suara berderik dari jendela dan pintu.

Di Lombok Timur, guncangan dirasakan pada skala III MMI, seakan-akan ada truk berlalu, sementara di Lombok Tengah dan Kota Mataram, skala II MMI menunjukkan bahwa hanya beberapa orang yang merasakannya, dengan benda-benda ringan bergoyang.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan yang signifikan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan tsunami dari BMKG juga menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

“Sejak pukul 15.31 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan,” tambah Ardhianto.

BMKG juga menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Warga diimbau untuk menghindari bangunan yang mengalami retak atau rusak akibat gempa, serta memastikan bahwa bangunan tempat tinggal aman sebelum kembali ke dalam rumah.

Dengan adanya informasi dan edukasi yang tepat, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan waspada menghadapi situasi darurat akibat gempa bumi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *