Post ADS 1
Daerah  

Gempa Bumi M 4,8 Guncang Sumbawa, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Naik Busur Belakang Flores

SUMBAWA, ntbnews.com  – Gempa bumi berkekuatan M 4,8 mengguncang Pulau Sumbawa pada Jumat pagi (21/3/2025), pukul 06.19 WITA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa pusat gempa berada di daratan, sekitar 70 km timur laut Sumbawa, dengan kedalaman 15 km.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Sumawan, ST, MM, menjelaskan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal yang terjadi akibat aktivitas sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc Thrust).

“Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Flores,” ujar Sumawan dalam keterangannya.

BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami berdasarkan hasil pemodelan sumber gempa bumi tektonik.

Guncangan Dirasakan di Beberapa Wilayah

Berdasarkan laporan masyarakat, getaran gempa dirasakan di beberapa wilayah di Pulau Sumbawa dengan skala II-III MMI, yaitu, Sumbawa, Sumbawa Barat, dan Bima: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Dalam rumah, getaran terasa seperti ada truk besar yang melintas.

Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.

Waspadai Gempa Susulan

BMKG mencatat adanya satu gempa bumi susulan (aftershock) hingga pukul 06.40 WITA.

“Hingga Jumat, 21 Maret 2025 pukul 06.40 WITA, hasil monitoring BMKG mencatat terdapat 1 aktivitas gempa bumi susulan,” jelas Sumawan.

Imbauan BMKG untuk Masyarakat
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa sebelum kembali ke dalam rumah,” tambahnya.

Masyarakat juga disarankan untuk tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG melalui kanal komunikasi resmi seperti website BMKG, media sosial, dan aplikasi mobile. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *