Post ADS 1
Daerah  

Fatepa Universitas Mataram Gelar Kuliah Umum Bertema Pertanian Berkelanjutan 

MATARAM, ntbnews.com – Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram sukses menyelenggarakan kuliah bertajuk “Sustainable Agriculture And Food Loss And Waste Management”, Jumat (13/9/2024).

Acara yang berlangsung secara hibrida ini diadakan di Aula Fatepa UNRAM dan daring, diikuti oleh 170 peserta, termasuk dosen dan mahasiswa.

Sebanyak 110 peserta berpartisipasi secara daring, sementara 60 peserta hadir langsung di ruang rapat Fatepa UNRAM.

Kuliah umum ini menghadirkan narasumber utama, Asisten Profesor Dr. Pavalee Chompoorat Tridtitanakiat dari Chiang Mai University, Thailand. Dr. Pavalee merupakan pakar di bidang teknologi pascapanen yang membawakan materi berjudul “Inovasi Teknologi Pascapanen dalam Mengurangi Kehilangan Pangan”.

Dalam paparannya, ia menyoroti pentingnya inovasi teknologi untuk mengatasi tantangan global, terutama dalam upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang salah satunya menargetkan pengurangan food loss dan pengurangan setengah dari food waste di seluruh dunia pada tahun 2030.

Ketua Panitia, Sella Antesty, S.T., M.Eng., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Dr. Pavalee atas kesediaannya berbagi pengetahuan dengan civitas akademika Universitas Mataram.

“Kami berterima kasih kepada Ibu Pavalee, dan berharap ini menjadi awal dari kerja sama yang panjang antara Universitas Mataram dan Chiang Mai University, terutama dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.

Dekan Fatepa, Dr. Ir. Satrijo Saloko, MP., juga memberikan sambutan yang menekankan pentingnya kolaborasi internasional.

“Ini adalah momen istimewa. Sebagai pengajar yang juga terlibat dalam penelitian dan pengabdian masyarakat, dosen dan mahasiswa Fatepa harus selalu up-to-date dengan isu-isu terkini dalam pengolahan pangan pascapanen, apalagi langsung dari ahli internasional seperti ini,” tegas Satrijo.

Dr. Pavalee menekankan bahwa teknologi pascapanen berperan penting dalam memperpanjang umur simpan produk pertanian, meningkatkan kualitas, dan meminimalkan kerusakan selama distribusi.

Beberapa teknologi yang dibahas meliputi teknologi pendinginan, pengemasan, pengolahan pascapanen, serta penggunaan sensor dan sistem informasi untuk memantau kondisi penyimpanan dan rantai pasok.

“Di Thailand, pemerintah mendukung para petani melalui insentif dan penyediaan teknologi untuk meningkatkan inovasi di sektor pertanian,” jelas Dr. Pavalee.

Selain membahas isu terkait SDG 12.3, kuliah umum ini juga menekankan pentingnya peran kesetaraan gender dalam pencapaian SDGs.

Kehadiran para mahasiswa dan akademisi wanita dalam acara ini memperkuat upaya global untuk memastikan bahwa perempuan memiliki akses setara dalam berinovasi di sektor pertanian dan teknologi pangan.

Melibatkan perempuan dalam pengembangan teknologi pascapanen diyakini akan meningkatkan produktivitas serta mendukung tujuan SDG terkait kesetaraan gender.

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Dr. Qabul Dinanta Utama, S.T.P., M.Si., di mana para peserta dengan antusias mengajukan pertanyaan mengenai teknologi pascapanen. Dr. Pavalee menjawab dengan lugas dan memberikan wawasan mendalam mengenai implementasi teknologi dalam sektor pangan.

Kuliah umum ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama lebih lanjut antara Universitas Mataram dan Chiang Mai University dalam bidang teknologi pangan.

“Kami berharap kolaborasi ini akan memperkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi dan mendorong pencapaian target SDGs, terutama dalam pengurangan kehilangan pangan dan kesetaraan gender dalam inovasi pertanian,” tutup Satrijo.

Dengan penyelenggaraan General Lecture ini, Fatepa Universitas Mataram menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kerja sama internasional dan mendorong inovasi teknologi pangan yang berkelanjutan, sejalan dengan upaya global untuk menciptakan pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *